PENALARAN INDUKTIF
Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua
jenis penalaran, yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif. Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari
peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. sebagai contoh: bilangan 4
= 3.1+1 , 9=3.3, 16=3.5+1, 25=3.8+1, 36=3.12, dan seterusnya.
Dari kejadian atau fakta-fakta tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa setiap bilangan kuadrat sempurna a2 akan memenuhi bentuk 3k atau 3k+1 untuk semua k anggota bilangan bulat. Dari contoh tersebut dapat dilihat dari fakta-fakta dapat kita tarik sebuah kesimpulan untuk ditentukan keumumannya.
Dari kejadian atau fakta-fakta tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa setiap bilangan kuadrat sempurna a2 akan memenuhi bentuk 3k atau 3k+1 untuk semua k anggota bilangan bulat. Dari contoh tersebut dapat dilihat dari fakta-fakta dapat kita tarik sebuah kesimpulan untuk ditentukan keumumannya.
Sumarmo (1987) mengatakan bahwa penalaran induktif
terdiri dari terdiri dari tiga jenis yaitu: generalisasi, analogi dan hubungan
kausal (sebab akibat). Penalaran induktif juga melibatkan persepsi tentang
keteraturan. Keteraturan itu terlihat misalnya dalam menarik kesimpulan dari
kasus-kasus yang bersifat khusus kemudian menemukan pola/ aturan yang
melandasinya atau dalam mendapatkan kesamaan/ keserupaan dari contoh-contoh
yang berbeda. Dalam matematika, menarik kesimpulan dari kasus-kasus yang
bersifat khusus dan mendapatkan kesamaan/ keserupaan dari contoh-contoh yang
berbeda dapat menjadi dasar dalam rangka pembentukan konsep. Proses penalaran
dengan mengaitkan konsep yang serupa
dinamakan analogi matematis, sedangkan menarik kesimpulan dari kasus yang
bersifat khusus dinamakan generalisasi matematis.
Penalaran induktif dibagi menjadi 3 bagian yaitu generalisasi,
analogi dan sebab-akibat. Menurut
Sumarmo (1987, h.39):
1. Generalisasi merupakan proses
penalaran yang berdasarkan pada pemeriksaan hal-hal secukupnya kemudian
memperoleh kesimpulan untuk semuanya atau sebagian besar hal-hal tadi. Untuk
matematika tingkat lanjutan, untuk memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh
dalam penyimpulan, maka dilakukan pemeriksaan dengan induksi matematika. Hal
ini dimaksudkan untuk membuktikan apakah penyimpulan yang diperoleh berlaku
untuk semua. Sebagai contoh:
Samsul siswa SMP berseragam putih biru
Encep siswa SMP berseragam putih biru
Ramdhani siswa SMP berseragam putih biru
Krisna siswa SMP berseragam putih biru
Jadi
kesimpulannya mungkin semua siswa SMP
berseragam putih biru.
2. Analogi merupakan penalaran
dari satu hal tertentu kepada satu hal lain yang serupa kemudian menyimpulkan
apa yang benar untuk satu hal juga akan benar untuk hal lain. Gambar di bawah
ini adalah contoh analogi:
ABCD. Sebab 14 merupakan luas segitiga PQR dan 20 merupakan luas segi empat
ABCD.
3. Sebab-akibat, pengertian
sebab-akibat hampir sama dengan penalaran generalisasi induktif hanya saja pada
pengambilan kesimpulannya berdasarkan pada karakteristik objek yang
memungkinkan terjadinya keserupaan atau ketidakserupaan objek.
Contoh sebab-akibat:
Louis Pasteur seorang ilmuwan meneliti beberapa macam penyakit yang
disebabkan oleh kuman, baru-baru ini terdapat penemuan yang sangat penting
yakni penyakit kanker paru-paru yang disebabkan oleh rokok.
Daftar Pustaka
Sumarmo, U. (1987). Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika
Siswa Dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur
Proses Belajar Mengajar. Disertasi S.Ps. UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Temukan Tulisan Terkait:
"Memaknai Alam Sebagai Upaya Menjadi Guru Teladan"
"Memaknai Alam Sebagai Upaya Menjadi Guru Teladan"
"Contextual Teaching and Learning with REACT Strate..."
"Sebuah Model Belajar dan Pembelajaran untuk Pembuk..."
"EUCLID dan KONSEP KESEJAJARAN"
"Analogi pada Geometri" "Memaknai Alam Sebagai Upaya Menjadi Guru Teladan"
"Contextual Teaching and Learning with REACT Strate..."
"Sebuah Model Belajar dan Pembelajaran untuk Pembuk..."
"EUCLID dan KONSEP KESEJAJARAN"
"Analogi Matematis #1"
"Matematika Sebagai Salah Satu Faktor Pembangun Kar..."
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya....!