Monday, January 7, 2013

Memaknai Alam Sebagai Upaya Menjadi Guru Teladan



Tak ada gading yang tak retak sebuah ungkapan yang menggambarkan tak ada kesempurnaan bagi setiap manusia termasuk didalamnya untuk seorang guru. Akan tetapi, bukan karena alasan itu seorang guru berhenti untuk menjadi lebih baik menjadi teladan bagi siswa-siswanya. Seseorang yang mengajar karena panggilan jiwanya, ada misi untuk mengaantarkan siswanyakepada hidup yang lebih baik secara intelektual sosial  dan spiritual. 


Mulianya tugas seorang guru harus dipertahankan hingga citra guru yang dipandang masyarakat sebagai tauladan dari sikap siswanya harus terus mengalir dan tidak boleh terhenti oleh sikap-sikap yang tidak baik. Ketauladan dari seorang guru akan mewujudkan profesionaliras guru dalam mengajarkan ilmu yang dimilikinya sehingga ter transfer secara sempurna pada murid-muridnya.

Alloh menciptakan alam semesta tentunya untuk dipelajari oleh setiap manusia hingga dapat mengetahui rahasia dibalik penciptaan alam. Dengan mengetahui rahasia dibalik alam akan menambah keimanan kita terhadap Alloh. Sebagai contoh dalam upaya menjadi guru teladan kita dapat mengikuti dari nbeberapa sifat dari alam yang di ciptakan Alloh SWT. Berikut bebarapa contoh sifat dari alam yang dapat kita tiru sebagi upaya menjadi guru teladan:



1.      Bumi

Alloh menciptakan bumi sebagai tempat berpijak bagi mahkhluk yang ada di dunia ini. Bumi yang terdiri dari tanah menjadikan segala macam tanaman tumbuh dari benih menjadi tumbuhan dan kemudian berbuah hingga dapat dimanfaatkan oleh manusia. Bumi tempat kita berpijak juga menyediakan kekayaannya untuk dimanfaatkan oleh setiap manusia tanpa terkecuali. Watak bumi ini menunjukkan jika seorang guru harus mampu mendorong murid-muridnya untuk menumbuhkan motivasi untuk belajar sehingga nuansa keilmuan di lingkungan belajar menjadi lebih hidup. Seorang guru juga harus memberikan manfaat bagi para siswa tanpa terkecuali. Artinya seorang guru harus mampu melayani siswa-siswanya dengan tulus hingga benih-benih ilmu tumbuh dan memberikan manfaat bagi siswanya.

Bumi tempat berpijak merupakan tempat kembali untuk seseorang dimana bumi adalah tempat seorang tercipta dan tempat orang untuk kembali kepadaNya. Menganalogikan bumi tempat berpulang  kepadaNya bahwa menjadi seorang guru harus memiliki sikap yang mengayomi setiap siswanya apapun kondisi yang dialami siswa. Dengan sikap bijaksana seorang guru, siswa harus merasa terayomi jika dekat dengan gurunya hingga waktu berakhir pada kelulusan atau akhir studinya.

2.      Api

Api bisasnya menandakan sikap yang ganas dan merusak. Melihat dari sisi negatif api yang menimbulkan kerusakan biasanya apai ditandai untuk hal-hal yang negatif. Misalnya, terbakar api emosi yang menandakan seseorang yang tidak mampu mengendalikan amarahnya. Terlepas dari sisi negatif dari api, banyak orang menggambarkan api sebagai simbol keberanian atau semangat yang berkobar. Tentunya api disini yang kita ambil adalah api yang bersifat konstruktif (membangun) bukan sifat api yang distruktif. Selain itu sisi positif dari api, panasnya api dapat melelehkan kerasnya besi ataupun logam-logam berat lainya.

Menjadi seorang guru harus memiliki semangat yang membara dalam hal menciptakan terobosan-terobosan baru dalam pembelajaran. Guru yang memiliki semangat dalam pembelajaran tidak akan merasa lelah demi terwujudnya siswa yang nberhasil secara moral, spiritual dan intelektual. Makin berat tugas yang diemban oleh seorang guru, akan menjadikan semangaat yang bertambah untuk mengatasinya.

Disamping itu, api yang mampu meleburkan kerasnya logam menandakan bahwa seorang guru harus mampu meruntuhkan sikap-sikap buruk pada diri siswa-siswanya hingga bisa dibentuk kembali menjadi siswa yang berakhlak mulia. Betapapun kerasnya watak dari seorang siswa harus mampu guru taklikan, hingga seorang guru dapat membentuikya kembali. Watak yang harus dibentuk oleh guru adalah bagaimana memanusiakan manusia untuk siswa-siswanya. Keberhasilan guru dalam membentuk watak seorang siswa bukan hanya sesara pengetahuan saja akan tetapi mampu mengubah watak siswanya secara spiritual ataupun emosional sehingga menadikan siswa yang cerdas dan berakhlakul karimah.

3.      Air

Alloh menciptakan air sebagai sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup. Bahkan tubuh manusia 2/3 adalah cairan. Air mampu menghapuskan teriknya panas di padang kehausan. Air juga mampu memberishkan semua kotoran-kotaran yang ada di bumi ini. Air yang selalu memberikan kesejukan harus dimiliki seorang guru. Menjadi seorang guru harus seperti air yang mampu memberikan kesejukan di tengah dahaga kebutuhan akan ilmu bagi siswa-siswanya. Disamping itu, dengan kesejukan air ataupun ilmu yang dimiliki oleh seorang guru hendaknya dapat menghapus sifat-sifat kotor yang menempel pada siswa. Guru yang tulus dan ikhlas mendidik siswa-siswanya tentunya akan memberikan teladan dalam bertindak, bersikap ataupun beribadah dengan baik hingga siswa-siswanya mencontoh untuk mengikutinya.

Sifat dari air yaitu akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Betapapun tingginya air berada tetap mengalir ke bawah untuk memberikan kesejukan. Betapapun pintarnya seorang guru, harus memberikan contoh rasa rendah hati, sikap law profile dan tidak sedikitpun kesombongan. Sikap biasa bagi seorang guru akan menumbuhkan kewibawaan bagi siswa-siswanya. Ibarat kata pepatah padi makin berisi makin menunduk dan makin banyak orang mencarinya. Guru yang berilmu, bukan sifat sombong yang keluar, akan tetapi sebaliknya sikap rendah hati hingga makin banyak dicari oleh orang yang ingin menuntut ilmu padanya.

4.      Angin

Alloh menciptakan angin ataupun udara untuk bernafas bagi manusia dan makhluk-makhluk lainnya. Watak dari udara sendiri tidak pilih kasih terhadap makhluk yang menghirupnya. Bahkan, tiupan angin akan membawa kesejukan bagi setiap orang. Menjadi seorang guru teladan hendaknya mampu meberikan kebebasan kepada setiap siswanya untuk berkreativitas dan mengungkapkna pendapatnya dalam proses pembelajaran. Selain itu, sikap seorang guru teladan tidak akan membeda-bedakan siswanya dalam hal memberikan pelayanan belajar. Kesejukan ilmu yang guru berikan hendaknya memberikan kesejukan bagi siapapun yang membutuhkannya. Bimbingan guru akan selalu membwa angin kesejukan bagi siswa-siswanya hingga kreativitas yang dimiliki oleh siswa dapat tergali dan menjadi suatu kelebihan yang terasah.

5.      Matahari

Alloh menciptakan matahari untuk menyinari bumi dari kegelapan. Sifat dari matahari tidak akan berhenti menyinari bumi hingga sang pencipta berkehandak lain. Dari sisnar matahari itu juga manusia dapat melihat keindahan alam semesta. Kekuatan energi matahari dapat membangkitkan energi-energi lain hingga dapat dimanfaatkan manusia. Energi matahari tidak akan habis bahkan tanpa perlu adanya bahan bakar untuk menyinari sehingga rasa mandiri membangun energi ada pada watak matahari. 

Bertolak dari watak matahari itu hendaknya seorang guru mampu menerangi setiap orang dari kegelapan ilmu. Dimana ada kegelapan disitu akan hadir sosok seorang guru yang mampu menerangi siswa-siswanya dan menuntun jalanya menuju kesuksesan hidup. Guru harus menjadi pelita bagi siswa-siswanya di atas kebodohan ataupun kegelapan. Dengan rasa tulus dari hati ataupun kemandirian seorang guru harus tercipta energi yang besar hingga mampu menerangi semua siswanya dari sisi gelap yang disebut kebodohan.

6.      Bulan

Bulan yang indah dikala malam menggambarkan ketentraman jiwa dan hati manusia. Bulan akan memantulkan cahaya matahari hingga menerangi kegelapan malam dan tercipta keindahan. Watak bulan ini dapat dijadikan contoh bagi seorang guru yang mampu memberikan keindahan sikap bagi siswa-siswanya hingga dirasakan ketentraman jiwa dan hati siswa yang melihatnya. Seorang guru teladan juga harus memantulkan sikap positif atau suri tauladan hingga dapat ditiru oleh para siswanya. Keindahan bulan tidak akan redup sebelum siang menjemputnya. Seperti itulah gamabaran guru tauladan. Guru tauladan selalu meberikan sikap-sikap positif ataupun keindahan hidup dalam setiap langkah kehidupannya hingga ajal menjemputnya dan namanya akan tetap harum di setiap benak orang yang mengenalnya.

7.      Langit

Alloh menciptakan langit sebagai tempat berteduh manusia dari ancaman benda-benda langit. Watak langit akan selalu menjadi filter bagi benda-benda asin g yang akan mengancam kehidupan di bumi. Seorang guru teladan harus mampu mengayomi siswa-siswanya dalam kondisi apapun. Seorang guru juga harus mampu  berperan sebagai filter dari ancaman budaya-budaya asing yang tidak sesui dengan budaya-budaya kita. Membimbing dengan kesabaran, mengarahkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya menjadi tugas seorang guru tentunya sebagai filter dari budaya-budaya asing yang pada saat ini amat sangat susah untuk dibendung.

Demikin sifat-sifat alam yang mungkin dapat kita ambil sisi positifnya yang dapat diterapkan oleh seorang guru dalam upaya menjadi seorang gru teladan. Guru yang super adalah guru yang mampu memberikan inspirasi dan tauladan bagi sisiwa-siswanya hingga menjadi orang yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Oleh: Samsul Maarif

Daftar Pustaka

Suyatno, dkk.2009. Pengembangan Profesionalisme Guru. Jakarta: UHAMKA Pers

No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya....!

Pendidikan

Analisis Data Statistik dengan SPSS


Tinggalkan Pesan dan Kesan Anda di Buku Tamu

Komentar Terbaru