Sebuah Sistem Evaluasi
Guru
Oleh: Samsul Maarif
Sebagian besar pendidik
akan mengatakan bahwa pembelajran dan pengajaran yang efektif akan berpengaruh
positif bagi kemajuan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Tapi bagaimana kita
mengidentifikasikan guru yang telah melakukan pembelajaran yang efektif? Tentunya
menjadi pekerjaan rumah yang amat besar bagi pemerintah.
Sudah banyak yang
dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dalam pengajaran.
Masih ingat kita adanya kegiatan sertifikasi guru yang merupakan kegiatan
remunerasi bagi para guru dalam hal pendapatan sehingga kesejahteraan gurupun
meningkat. Hal tersebut diharapkan adanya peningkatan pendapatan hendaknya
berbanding lurus dengan peningkatan kompetensi guru. Yang menjadi pertanyaan
adalah bagaimana evaluasi dari hasi sertifikasi guru? Apakah maksud yang baik
dari pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru dengan meningkatkan kesejahteraan
sudah tercapai? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin masih jauh dari kata
memuaskan.
Saya mengambil salah
satu indikator dalam kegiatan PLPG dalam sertifikasi guru yaitu bagaimana seorang
guru harus mamapu melakukan Peneletian Tindakan Kelas (PTK). Dalam sebuah
pelatihan pembuatan PTK dimana saya menjadi salah satu instruktur masih banyak
ditemukan guru-guru yang belum sepenuhnya memahami tentang PTK. Seharusnya
indikator ini sudah terpenuhi apabila guru sudah bersertifikasi. Tapi,
kenyataanya guru masih harus belajar lebih giat lagi untuk memahami tentang
penyusunan PTK. Mungkin ini satu dari indikator saja yang saya amati, bagaimana
dengan indikator-indikator yang lain apakah sudah terpenuhi.
Pengajaran bagaimanapun adalah
kegiatan yang sangat kompleks yang memerlukan banyak ketrampilan. Sebuah
formula statistika yang didasarkan nilai tes mungkin lebih objektif untuk
mengevaluasi apakah seorang guru sudah layak sebagai guru yang sudah
tersertifikasi. Akan tetapi, banyak faktor yang mempengaruhi sebagai guru
profesional. Sehingga, diperlukan sistem evaluasi yang tepat untuk menjaga
terciptanya kompetensi guru yang diharapkan.
Berikut adalah beberapa sistem
evaluasi yang baik yang diutarakan oleh United
Federation of Theachers, meliputi:
1.
Memajukan
visi bersama tentang apa yang tampak seperti mengajar yang baik dengan menyediakan standar pengajaran profesional
Visi dari pemerintah untuk memajukan
pendidikan dengan guru yang profesional didalamnya sudah cukup bagus. Standar
pengajaran yang baik akan menghasilkan praktek mengajar yang baik dari para
guru yang mau mempelajari dan meluangkan waktunya memperdalam cara-cara
pembelajaran yang efektif. Standar pengajaran profesional fokus pada banyak
aspek mengajar seperti kemampuan guru untuk melibatkan para siswa, pengetahuan
guru sesuai bidang ilmunya masing-masing dan kemampuan guru untuk menciptakan
lingkungan yang efektif untuk belajar.
2.
Menyediakan kegiatan untuk mendukung
dan meningkatkan keterampilan dari semua guru
Kegiatan pelatiahan yang berkesinambungan
harus menjadi prioritas pemerintah. Pemerintah harus menyediakan berbagai ruang
kegiatan untuk meningkatkan kualitas pengajaran bagi guru. Sehingga, tidak
terhenti pada saat kegiatan sertifikasi saja akan tetapi kegiatan-kegiatan yang
bernuansa peningkatan kompetensi guru harus terus digalakan.
Guru sebagai objek standar
pengajaran juga harus memiliki kemauan untuk maju. Jika ruang pengembangan
kompetensi guru terbuka lebar, akan tetapi kemauan para guru untuk maju rendah
hal itu tidak akan ada artinya. Jadi, guru tidak pernah berhenti belajar. Evaluasi
harus membantu mereka bergerak maju secara profesional, meningkatkan praktek
mengajar mereka, mendorong refleksi diri dan penetapan tujuan, dan menunjuk jalan
menuju kesempatan pengembangan profesional. Kegiatan pengemabngan juga harus
mencakup akses ke penelitian terbaru dan kesempatan untuk berbagi pengetahuan. Semua
ini berada di jantung dari pengajaran yang baik.
3.
Sertakan beberapa ukuran
Sebuah evaluasi yang adil harus
mencakup beberapa ukuran seperti ahli, terlatih pada pengajaran di kelas
berbasis pengamatan oleh evaluator dalam jangka waktu yang lama, ukuran yang
bervariasi dari kineja guru, termasuuk proyek dan berbasis kinerja penilaian.
4.
Sertakan sebuah mekanisme dimana sistem
dapat dipantau dan kemudian direvisi
Suatu perencanaan pasti ada titik kelebihan dan
kekurangan. Oleh karena itu, evaluasi secara mendasar tenatang kegiatan
peningkatan kualitas guru harus sering dilakukan oleh pemegang kebijakan. Jangan
sampai evaluasi hanya memfokuskan dari segi anggaran saja sedangkan esensi dari
peningkatan guru tidak tersentuh sama sekali. Jika ada kekurangan hendakanya
pemerintah secara tanggap untuk mengadakan revisi dengan perencanaan kegiatan
yang bisa mengcover kekurangan kegiatan-kegiatan sebelumnya. Kiaka itu dilakukan
secara benar dan tepat tujuan yang telah ditetapakan dengan standar-standar
yang sudah dituliskan dapat tercapai.
Daftar Pustaka
UFT. http://www.uft.org/teaching/hot-topics/teacher-evaluation.
diakses pukul 17:08, 4-3-2013
Temukan Tulisan Terkait:
"Memaknai Alam Sebagai Upaya Menjadi Guru Teladan"
"Memaknai Alam Sebagai Upaya Menjadi Guru Teladan"
"Contextual Teaching and Learning with REACT Strate..."
"Sebuah Model Belajar dan Pembelajaran untuk Pembuk..."
"EUCLID dan KONSEP KESEJAJARAN"
"Analogi pada Geometri" "Memaknai Alam Sebagai Upaya Menjadi Guru Teladan"
"Contextual Teaching and Learning with REACT Strate..."
"Sebuah Model Belajar dan Pembelajaran untuk Pembuk..."
"EUCLID dan KONSEP KESEJAJARAN"
"Analogi Matematis #1"
"Matematika Sebagai Salah Satu Faktor Pembangun Kar..."
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya....!