Friday, January 15, 2016

Menulis Anotasi Bibliografi



Menulis Anotasi Bibliografi

Oleh: Samsul Maarif

Tugas mengkaji dan mencari referensi sebagai bahan memperkuat hasil penelitian sangat dibutuhkan. Tidak banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam memenejemen referensi untuk penelitianya. Terkadang, referensi di letakan dalam file komputer secara acak sehingga ketika dibutuhkan mahasiswa mengalami suatu kesulitan untuk menemukan file yang dibutuhkan. Hal lain yang sering dilakukan mahasiswa juga mengutip dengan mengabaikan aspek keterkaitan antara referensi satu dengan referensi yang lain. Sehingga, tulisan yang sudah dibuat terkesan parsial tidak terintegrasi menjadi satu tulisan yang utuh pada kajian yang dilakukan. Untuk mempermudah dalam mengumpulkan referensi dalam penelitian dianjurkan membuat suatu anotasi bibliografi sesuai dengan tema kajian yang akan di dalami.

Menurut Russel, et.al (2010) bibliografi adalah adalah sebuah sumber (buku, jurnal, situs Web, majalah, poster, dan lain sebagainya) yang digunakan untuk meneliti topik kajian tertentu. Bibliograpfi terkadang disebut juga sebagai “referensi” atau “pekerjaan mensitasi atau mengutip”. Sebuah bibliografi biasanya hanya mencakup informasi bibliografi (yaitu penulis, judul, penerbit dan lain sebagainya). Sedangkan anotasi diartikan sebagai ringkasan dan atau evaluasi. Oleh karena itu, bibliografi beranotasi termasuk dalam ringkasan atau evaluasi dari masing-masing sumber yang ingin di kaji oleh seorang peneliti. Sumber yang dikaji tergantung dari apa yang ingin diteliti, misalkan ketika seseorang ingin mengkaji tentang “pembuktian matematis” maka bibliograpi yang beranotasi berisi ringkasan-ringkasan kajian yang satu tema tentang pembuktian matematis dari berbagai sumber bacaan.

Sedangkan menurut Niseteo (2016) anotasi bibliografi adalah diskripsi singkata atau ringkasan penting dari pekerjaan membaca suatu artikel penelitian. Diskripsi atau ringkasan bermaksud untuk meberi penjelasan pada sebuah artikel yang anda baca.  Penjelasan yang dimaksud mungkin berupa diskripsi, kritis atau keduanya. Sebuah penjelasan diskriptif menjelaskan apa yang dibahs dalam suatu artikel, sementara penjelasan kritis mencoba untuk mengevaluasi atau menkritik pekerjaan dari sudut pandang informasi yang dibutuhkan untuk penelitian yang ingin anda lakukan.
Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam kegiatan menyusun anotasi bibliografi (Russel, et.al, 2010):
1. Meringkas (Summarize)
Kegiatan meringkas suatu bacaan mungkin sudah sering kita lakukan. Akan tetapi apakah ringkasan yang telah kita buat sudah mencakup informasi yang kita butuhkan? terkadang kita mengalami kesulitan menyusunnya. Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan meringkas adalah: Apa argumen utama? apa kegunaan dari hasil penelitian sebuah artikel? topik apa yang di bahas? Jika seseorang bertanya tentang isi artikel, apa yang dapat anda katakan?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut gharus anda tulis dalam sebuah ringkasan. Panjang pendeknya suatu penjelasan yang anda buat menentukan seberapa rinci informasi yang anda butuhkan dapat disusun.
2. Menilai (Assess)
Langkah awal perlu anda lakukan dalam kegiatan menilai adalah anda harus percaya diri bahwa anda patut menjadi seorang evaluator sebuah tulisan dalam artikel. Dengan demikian, proses argumentsi anda terhadap suatu tulisan akan menjadi ajang berlatih untuk mengungkapkan ide tentang suatu kajian. Tuliskan komentar anda pada statemen yang ada pada artikel yang anda baca. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu diperhatikan dalam meniali sebuah tulisan, diantaranya: Apakah sumber yang anda baca berguna? Bagaimana bila dibandingkan dengan sumber-sumber lain yang masih dalam satu topik? Apakah informasi yang anda baca terpercaya? Apakah sumber yang anda baca terjadi kebiasan dengan tujuan penelitian? Apa tujuan penelitian dari artikel yang anda baca?. Tentunya pertanyaan-pertanyaan tersebut ditujukan pada beberapa artikel yang anda baca yang kemudian dibuat ringkasannya.
3.  Refleksi (Reflect)
Setelah anda meringkas dan menilai sumber bacaan, langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah mengkaji apakah artikel yang anda baca sesuai dengan kebutuhan penelitian anda atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu anda kembangkan yaitu: Artikel yang anda baca apakah bermanfaat bagi penunjang penelitian anda? Bagaimana cara membantu untuk membentuk argumen anda terhadap informasi yang anda butuhkan? Bagaimana anda dapat menggunakan sumber ini dalam kegiatan penelitian anda? Apakah artikel yang anda baca dapat mengubah cara pikir anda terhadap topik yang ingin anda teliti?


Adapun unsur-unsur anotasi bibliografi (Niseteo, 2016)terdiri dari:
1.      Kutipan bibliografi (penulis, judul, penerbit, tahun terbit)
2.      Kualifikasi penulis (jabatan profesional, keahlian terhadap bidang tertentu maupun kajian tertentu)
3.      Gambaran dari tesis, teori dan ide-ide besar
4.      Mengidentifikasi khalayak yang dituju oleh penulis artikel (penelitian ditujukan untuk siapa)
5.      Mengidentifikasi sudut pandang yang berbeda dengan sudut pandang orang lain.
6.      Memberikan komentar dengan argumen anda atau argumen orang lain
7.      Laporan tentang temuan, hasil dan kesimpulan


Berikut contoh anotasi bibliografi:


Reiss, K dan Renkl, A. (2001). Learning to prove: The idea of heuristic examples. ZDM Journal 2002 Vol. 34 (1).
Artikel ini menerangkan tentang bagaimana belajar untuk pembuktian geometri. Penulis artikel ini mengungkapkan bahwa topik pembuktian sangat penting ada pada kurikulum matematika dan merupakan aspek penting untuk kompetensi matematika. Alasan penulis menulis artikel ini adalah adanya kesenjangan atau perbedaan yang sangat menyolok tentang pemahaman siswa tentang bukti matematis. Menurut penulis pembuktian matematika adalah kegiatan yang kompleks yang tidak dapat dikurangi hanya untuk membenarkan penggunaan  argumentasi deduktif. Ini menggabungkan, misalnya, proses sederhana argumentasi logis serta proses yang lebih heuristik menghasilkan dugaan (konjektur) dan mencari argumen yang masuk akal untuk mendukung dugaan tersebut. Penulis juga mengungkapakan bahwa ahli model pembuktian menggambarkan pembuktian adalah aktivitas kognitif yang kompleks. Hal ini tidak hanya ditandai dengan argumentasi logis tetapi dengan koneksi antara eksploratif, induktif, dan proses deduktif. Orang yang sedang belajar matematika harus mengidentifikasi pilihan yang cocok dari unsur-unsur yang dilibatkan dalam proses pengaturan skema logika yang konsisten. Disamping itu, penulis mengutip perkataan Schoenfeld yang mengungkapkan bukti merupakan aspek penting dari pembelajaran matematika tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi tujuan itu sendiri. Kemampuan untuk mengeksplorasi situasi pemecahan masalah, pertukaran argumen sederhana, dan mengatur argumen ini dalam serangkaian konsisten logis juga penting untuk menguasai materi matematika lainnya. Dengan demikian, pembelajaran matematika tidak harus fokus pada semua aspek dari proses pembuktian secara sama.
Untuk itu,  penulis artikel ini bermaksud untuk menerapakan sebuah metode pengajaran yang efektif dalam menyusun bukti yaitu dengan pembelajaran geometri dengan pendekatan Scoenfield.  Metode ini sangat tepat digunakan dalam pembelajaran matematika dan juga relative mudah diterapkan dikelas matematika melalui cara bekerja dengan contoh heuristic. Bekerja dengan contoh didasarkan pada masalah matematika yang kompleks yang telah disampaikan kepada siswa. Para siswa tidak diharuskan untuk memberikan formulasi matematis yang benar. Meskipun demikian, identifikasi argumen, yang mendukung bukti untuk menentukan solusi dari masalah merupakan bagian penting dari contoh pekerjaan. Siswa diminta untuk mengeksplorasi konteks masalah untuk memahami konjektur (dugaann) yang telah dibuat. Pada akhir proses eksplorasi contoh pekerjaan heuristik menyajikan bukti yang benar dan rinci dari dugaan tersebut. Dengan demikian, contoh pekerjaan heuristik akan mencakup sebagian besar langkah-langkah pemecahan masalah (atau membuktikan) proses yang telah diuraikan oleh Boero (1999).


Mariotti, M.A. (2001). Introduction To Proof: The Mediation Of A Dynamic Softwareenvironment. Educational Studies in Mathematics 44: 25–53, 2000. © 2001 Kluwer Academic Publishers. Printed in the Netherlands.
Tulisan ini merupakan laporan hasil penelitian eksperimen jangka panjnag pada kelas 9 dan 10 sekolah menengah atas IPA dari sebuah proyek pengembangan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkuat peranan software Cabri Geomtry dalam pembelajaran matematika khususnya dalam pembuktian geometri. Peneliti mengungkapkan bahwa perlu dilakukan analisis pada kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan dynamic geometry software terutama berkaitan dengan karakteristik yang memungkinkan memperkenalkan siswa untuk berpikir teoritis.Pada penelitian ini penggunaan dynamic geometry software digunakan sebagai sarana penghubung antara pengetahuan dengan proses memunculkan bukti geometri yang disebut dengan teorema geometri.
Peneliti mengungkapkan konstruksi geometri merupakan bagian yang penting sebagai pengalaman siswa yang harus diorganisir. Adapun dalam pembelajaran peneliti menitik beratkan pada praktik siswa yang terdiri dari pengalaman siswa dalam menggambarkan bangun geometri yang ditimbulkan oleh:
a.    Benda konkrit seperti gambar bangun geometri yang dituliskan di kertas dengan pensil, penggaris dan busur derajat.
b.   Penghitungan objek geometri yang dilakukan oleh Cabri Geomtry untuk eksplorasi
Analisi data pada penelitian eksperimen ini menyoroti perkembangan siswa dalam memunculkan justifikasi (pembenaran) geometri dengan mengkonstruksi bangun geometri menggunakan Cabri Geomtry melalui langkah-langkah: diskripsi dari solusi, pembenaran solusi, membenarakn menurut aturan aksioamatis geometri.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa jika geometri dilakukan hanya menggunakan pensil dan kertas perspektif teori geometri sulit untuk dipahami. Ketika siswa menggambar dikertas siswa hanya dapat memfokuskan kepada gambar yang sedang dikonstruksi dan tidak dapat memanipulasinya. Oleh karena itu, penggunaan Cabri Geomtry dapat mempermudahkan siswa untuk menggambarkan bangun geometri sekaligus memanipulasinya sehingga ekplorasi geometri lebih maksimal. Kegiatan eksplorasi membantu siswa untuk memahami konsep teorema geometri.




Daftar Pustaka

Russel, T, dkk. 2010. Annotated Bibliographies. [Online] tersedia https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/747/01/ diakses pada pukul 11.01 tanggal 16 Januari 2016.

Niseteo, I. 2016.Writing An Annotated Bibliography. [Online] tersedia http://www.lib.sfu.ca/help/cite-write/citation-style-guides/annotated-bibliography diakses pukul 11.45 tanggal 16 Januari 2016.

 

Gambar diambil dari: http://www.formatgenerator.com/try-our-free-bibliography-generator/

No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya....!

Pendidikan

Analisis Data Statistik dengan SPSS


Tinggalkan Pesan dan Kesan Anda di Buku Tamu

Komentar Terbaru