Thursday, August 30, 2012

Risalah Pendidikan


Risalah Pendidikan

Pendidikan merupakan tiang pancang dari sebuah bangunan suatu bangsa. Sekuat apa suatu bangsa memajukan pendidikan di negri ini. Adanya anggaran pendidikan yang sangat besar yang kurang lebih menghabiskan dana 20% dari total anggaran negara ini masalah pemerataan pendidikan masih menjadi masalah yang musti dihadapi. Akankah negri ini ambruk akibat rapuhnya tiang pancang yang bernama pendidikan?

Teringat pada sebuah acara realiti show di sebuah stasiun televisi swasta. Dalam acara itu mengupas betapa ironinya dunia pendidikan kita tepatnya sebbuah sekolah dasar di daerah Karawang yang mungkin jaraknya tidak begitu jauh dengan pusat pemerintahan. Bangunan sekolah yang rapuh dengan tiang penyangga yang tak mampu lagi menyangga atap bangunan membuat kepala sekolah memutuskan untuk memindahkan murid-muridnya untuk mengungsi belajar ke rumah penduduk di sekitar sekolah. Jumlah guru yang cuman dua orang membuat siswa harus bergantian belajar dengan buku paket yang berkelompok. Hal ini sangat ironi dengan besarnya anggaran yang dikeluarkan untuk pendidikan kita. 

Melihat hal itu mungkin kita bertanya-tanya, dengan sebegitu banyak anggaran pendidikan pemerintah tidak mampu membuat bangunan sekolah yang layak umtuk belajar. Apakah anggaran tersebut banyak habis untuk remunasi gaji guru? Mungkin saja........

Dengan adanya kegiatan sertifikasi guru, profesi guru sekarang menjadi banyak incaran setiap orang. Sampai-sampai sebuah universitas kebanjiran mahasiswa untuk mengeluarkan calon-calon guru. Bahkan di kampung tempat tinggal saya semua orang yang anaknya ingin berkuliah harus di pendidikan dengan iming-iming menjadi PNS guru dengan segala tunjangan sertifikasinya. Apakah ini sebuah peningkatan kualitas guru? Nanti dulu.........

Jangan sampai kegiatan sertifikasi guru hanya dijadikan guru untuk mendapatkan kesejahteraan materi akan tetapi melupakan kualitas mengajar. Tidak banyak guru yang masih mengajar dengan tidak melihat kualitas pengajaranya dan hanya terkesan dengan cara yang biasa atau tradisional. Padahal dengan adanya tunjangan sertifikasi guru, hendaknya guru lebih bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berbagai media dengan mengikuti berbagai pelatihan sesuai dengan disiplin ilmu yang akan diajarkan.

Kompetensi guru juga menjadi halk yang sangat sensitif. Dimana guru harus menguasi materi ajar secara mendalam. Masih banyak guru yang memiliki kompetensi materi disiplin ilmu yang diajarkan belum begitu memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil adanya penyelenggaran Ujian Kompetensi Guru (UKG) yang dilakukan secara online masih ada guru yang nilainya dibawah rata-rata. Artinya, guru harus terus berupaya meningkatkan kompetensinya karena sudah dianggap guru yang profesional yang sudah tersertifikasi.

Sekali lagi, bahwa pendidikan meruapakan pilar dari sebuah bangsa tidak terlepas adanya keberhasilan guru dalam membina dan mentransfer ilmunya pada peserta didik. Jadi keberhasilan sebuah pendidikan di negeri ini sangat ditentukan oleh kompetensi guru dalam mengajar. Kegiatan sertifikasi yang dilakukan pemerintah hendaknya dijadikan momentum oleh guru untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi mengajar bukan hanya dijadikan sutu tujuan materi semata untuk menambah penghasilan yang besar.

Selain itu, bagi para penyelenggara pendidikan pencetak calon guru harus benar-benar menjalankan dengan benar kurikulum yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kualitas masukan dan kegiatan kewilmuan yang berbasis pada penguasaan materi sesuai dengan disiplin ilmunya. Jangan sampai institusi pendidikan hanya dijadikan mesin pencetak ijazah yang memberikan iming-iming : lulus cepat, status disetarakan, dapat ijazah, absen longgar, dsb. Akan tetapi idealisme institusi penyelenggara pendidikan pencetak calon guru harus memiliki idealisme untuk mencetak calon-calon guru yang berkualitas yang siap terjun untuk mengajar dengan sebenar=benarnya dalam upaya mencerdaskan peserta didik bukan calon guru yang berorientasi menjadi guru supaya menjadi PNS dapat penghidupan yang layang secara materiil.

No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya....!

Pendidikan

Analisis Data Statistik dengan SPSS


Tinggalkan Pesan dan Kesan Anda di Buku Tamu

Komentar Terbaru