Analogi Matematis
Oleh: Samsul Maarif
Analogi adalah membandingkan dua hal yang berlainan berdasarkan
keserupaannya.Selain mencari keserupaan di antara dua hal yang berlainan,
analogi juga menarik kesimpulan atas dasar keserupaan tersebut.Dengan demikian
analogi digunakan sebagai penjelasan atau sebagai dasar penalaran.
Menurut Mundiri (2000), ada dua macam analogi, yaitu analogi
induktif dan analogi deklaratif atau analogi
penjelas. Analogi induktif adalah analogi
yang disusun berdasarkan persamaan
prinsipil yang berbeda pada dua fenomena, selanjutnya ditarik kesimpulan bahwa
apa yang terdapat pada fenomena pertama terdapat pula pada fenomena kedua.Adapun analogi
deklaratif atau analogi
penjelas merupakan metodeuntuk
menjelaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan menggunakan hal
yang sudah dikenal.
Suherman (2001) menjelaskan bahwa matematika di sekolah berperan
untuk: (1) untuk mempersiapkan anak didik agar mampu menghadapi
perubahan-perubahan keadaan di dalam kehidupan di dunia yang senantiasa
berubah, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis dan rasional,
kritis dan cermat, objektif, efektif, dan diperhitungkan secara analitis sintetis,
(2) untuk mempersiapkan anak didik agar menggunakan matematika secara
fungsional dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam mengahadapi ilmu
pengetahuan lain.
Sesuai dengan perannya, matematika bertujuan
agar siswamemahami pengertian
matematika, memiliki ketrampilan untuk menerapkan pengertian tersebut baik
dalam matematika itu sendiri, mata pelajaran lainnya maupun dalam kehidupan
nyata sehari-hari, serta dapat mengaitkan satu konsep dengan konsep lainnya
dalam upaya meningkatkan kemampuan penalaran analogi.
Lawson (Suriadi, 2006) mengungkapkan keuntungan analogi dalam
pengajaran antara lain:
1.
Dapat memudahkan siswa dalam
memperoleh pengetahuan baru dengan cara mengaitkan atau membandingkan
pengetahuan analogi yang dimiliki siswa;
2.
Pengaitan tersebut akan
membantu mengintegrasikan struktur-struktur pengetahuan yang terpisah agar
terorganisasi menjadi struktur kognitif yang lebih utuh. Dengan organisasi yang
lebih utuh akan mempermudah proses pengungkapan kembali pengetahuan baru;
3.
Dapat dimanfatkan dalam
menanggulangi salah konsep.
Menurut Sumarmo(1987) memberikan gambaran indikator untuk mengukur
kemampuan penalaran analogi, yaitu: a) Siswa dapat mengamati pola (dari sebuah
gambar atau sebuah bilangan), b) Siswa dapat menentukan hubungan antara pola
gambar atau bilangan tersebut, c) Siswa dapat mengestimasi atau memperkirakan
aturan yang membentuk pola tesebut.
Berikut contoh instrumen untuk mengukur kemampuan analogi matematis siswa pada materi segitiga dan segi empat.
1. Perhatikan gambar segitiga A dan
segitiga B berikut:
Hubungan segitiga A
dengan 24 cm Serupa dengan hubungansegitiga B dengan ........
A. 65 cm2 C. 85 cm2
B. 75 cm2 D. 150 cm2
Berikan alasannya dan analogi apa yang
digunakan!
2. Perhatikan Taman A dan Taman B pada gambar
berikut:
Taman A adalah taman
berbentuk persegi. Pada sisi-sisi taman A
ditanami 60 pohon yang berjarak sama satu dengan yang lain. Di taman B
yang berbentuk segitiga sama sisi juga akan ditanami pohon yang berjarak sama
satu dengan lainnya.
Hubungan antara taman A dengan 60 pohon
serupa denganhubunganantara
taman B dengan .....
A. 30 pohon C. 22 pohon
B. 28 pohon D. 15 pohon
Berikan alasannya dan analogi apa yang
digunakan!
3. Perhatikan Kebun A dan Kebun B pada gambar
berikut:
Kebun A adalah kebun berbentuk persegi yang didalamnya terdapat
kolam ikan yang berbentuk segitiga. Sedangkan gambar B adalah gambar kebun yang
berbentuk segi-6 yang terbentuk dari persegi dan persegi panjang yang saling menempel,di
dalam keebuntersebut akan dibuat kolam ikan berbentuk segitiga.
Hubungan antara kebun A dengan 18 m2 serupa dengan
hubungan antara taman B dengan .....
A. 56m2 C. 32 m2
B. 50m2 D. 64 m2
Berikan alasannya dan analogi apa
yang digunakan!
4. Perhatikan gambar A dan gambar B berikut:
Hubungan antara gambar A dengan 80√3 cm2 serupa denganHubungan antara gambar B dengan....
A. 21√3 cm2 C. 21√5 cm2
B. 42√3 cm2
D. 42√5 cm2
Berikan alasannya dan analogi apa
yang digunakan!
DAFTAR
PUSTAKA
Mundari.
(2010). Logika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suherman, E. dan Sukjaya, Y.
(1990). Petunjuk Praktis untuk
Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung.
Sumarmo, U. (1987). Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika
Siswa Dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur
Proses Belajar Mengajar. Disertasi S.Ps. UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Suriadi. (2006). Pembelajaran dengan Pendekatan Discovery
yang Menekankan Aspek Analogi Untuk Menigkatkan Pemahaman Matematik dan
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMA. Tesis S.Ps. UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
soal yang bapak peroleh kalau boleh tau mengadaptasi dari utari sumarmo atau bapak buat sendiri?
ReplyDelete