Ada seorang pemuda yang
sedang menutut ilmunya di sebuah Universitas. Sebut saja namanya Si Dodi yang
sedang melanjutkan studinya dalam bidang Matematika. Suatu saat si Dodi merasakan
kebimbangan dalam hidupnya. Dia sudah melakukan beberapa penelitian tentang
ilmu yang digelutinya.
Banyak metodologi dalam statistika untuk memprediksi sesuatu dan hasilnya akan akurat.Akan tetapi, untuk memprediksi takdir dari Tuhan dia belum menemukan sebuah metodologi yang cocok. Dia juga merasa bimbang tentang keberadaan Tuhan yang sudah menciptakan berbagai macam ilmu pengetahuan yang maju pesat. Akan tetapi, wujud dari sang pencipta dia belum pernah menemukan jawabnya tentang wujud ataupun sifatnya. Suatu saat dia kembali ke tanah air untuk dan membawa beberapa pertanyaan untuk ditanyakan kepada seorang ahli agama. Sampailah si Dodi pada sebuah pesantren dan bertemu dengan seorang kyai.
Banyak metodologi dalam statistika untuk memprediksi sesuatu dan hasilnya akan akurat.Akan tetapi, untuk memprediksi takdir dari Tuhan dia belum menemukan sebuah metodologi yang cocok. Dia juga merasa bimbang tentang keberadaan Tuhan yang sudah menciptakan berbagai macam ilmu pengetahuan yang maju pesat. Akan tetapi, wujud dari sang pencipta dia belum pernah menemukan jawabnya tentang wujud ataupun sifatnya. Suatu saat dia kembali ke tanah air untuk dan membawa beberapa pertanyaan untuk ditanyakan kepada seorang ahli agama. Sampailah si Dodi pada sebuah pesantren dan bertemu dengan seorang kyai.
Dodi: “Pak kyai, saya
sudah melakukan beberapa penelitian tentang galaksi di alam semesta ini, dan
itu membuat saya kagum, tapi saya belum bisa menjawab tentang keberadaan Tuhan
pa kyai?”
Kyai: “ Anda bagus sdah
melakukan penelitian dan itu bisa dijadikan saudara untuk menambah keimanan
anda terhadap sang pencipta yang maha agung. Trus apa yang membuat anda bingung
tentang Tuhan?”
Dodi: “Saya memiliki
beberapa pertanyaan pak kyai yang membuat saya gelisah saat ini:1. Kalau Tuhan itu ada, tunjukan
wyjud Tuhan pada saya pak kyai, 2. Apakah takdir itu bisa di prediksi dengan
metodologi ilmiah, 3. Tuhan menciptakan setan dari api, tetapi kenapa Tuhan
memasukan setan ke dalam neraka yang
didalamnya juga api, bukankah itu malahan membuat sis setan tidak akan terasa
apa-apa karena terbuat dari jenis yang sma?”
Kyai: sambil diam
sejenak…..
Kemudian pak kyai menyuruh
si dodi menjulurkan tangan kanannya. dan secara tiba-tiba pak kyai memukul
tangan kannnya.
Dodi: “Awwhhhh…….kenapa
pak kyai memukul tangan saya?”
Kyai: “Bagaimana
rasanya dipukul tangannya?”
Dodi: “Sakit pak kyai”
Kyai: ”Jadi anda
percaya sakit itu ada”
Dodi: “Iya pak kyai
saya percaya”
Kyai:”Anda bisa
menunjukan wujud dari rasa sakit itu?”
Dodi:”Tentu saja tidak
pak kyai”
Kyai:”Itulah jawaban
dari pertanyaan anda: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa dapat melihat
wujudnya. Sifat dari Alloh itu wjud yang artinya ada tapi kemampuan manusia
sebagai makhluk ciptannya tidak dapat menggambarkan wujud dari adanya tuhan
tapi manusia dapat merasakan keberadan Tuhan. Bagai mana wujud Tuhan? itulah
sifat dari Tuhan mukhalafatul
lilkhawaditsi atau berbeda dengan makhluk yang di ciptakanNya.
Dodi:”Owhhh….begitu ya
pak kyai”
Kyai:”Apakah tadi malam
anda bermimpi akan dipukul tangn kananya oleh saya?”
Dodi:”Tidak pak kyai”
Kyai:”Apakah anda
pernah berfirasat ataupun berpikir akan menerima sebuah pukulan dari saya?”
Dodi:”Ehmmmm…..tidak
pak kyai”
Kyai:”Itulah yang
dinamakan dengan takdir, tidak seorangpun mampu untuk memprediksinya. Meskipun
anda ahli statistika dengan semua metodologi yang anda gunakan, secanggih
apapun metodologi itu tidak akan mampu memprediksi takdir dari Tuhan”
Kyai:”Saya paham pak
kyai”
Kyai:”Pertanyaan
selanjutnya…terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk memukul tangan anda?”
Dodi:”Kulit pak kyai”
Kyai:”Bagaimana rasa
dari pukulan tangan saya tadi?”
Dodi:”Sakit pak kyai”
Kyai:”Meskipun tangan
saya terbuat dari kulit dan tangan anda juga terbuat dari kulit tapi anda masih
bisa merasakan sakit pukulan saya, bukan begitu?”
Dodi:”iya pak kyai”
Kyai:”Walaupun setan
terbuat dari api dan neraka juga terbuat dari api jika Tuhan berkehendak maka
neraka akan menjadi tempat yang paling menyakitkan untuk setan dalam
menjalankan siksanya"
Dodi:”Terimakasih pak
kyai….sekarang saya paham”
Kyai:”Bidang apa yang
anda pelajari di Amerika”
Dodi:”Matematika pak
kyai”
Kyai:”anda berati tau
kan segitiga, segi empat,segi lima?”
Dodi:”iya pak kyai itu
adalah bangun datar dalam dimensi dua pak kyai”
Kyai:”anda juga tau
tentang kubus, balok, bola, dan tabung?”
Dodi:”itu contoh bangun
ruang pada dimensi 3 pak kyai”
Kyai:”semuanya itu
benda-benda dimensi 2 dan dimensi 3 dan anda bisa melihatnya, bagaimana dengan
dimensi yang lain, apakah anda mampu melihatnya?”
Dodi:”Hmmmmmm…..menrut
sepengetahuan saya tida dapat melihat wujudnya pak kyai hanya dapat di tiliskan
secara alajabar pak kyai?”
Kyai:”Makhluk ciptaan
Tuhan yang berdimensi aja kita tidak mampu menunjukkan ataupun melihat wujudnya
apalagi Tuhan yang berbeda dengan makhluk ciptaNya. Otak manusia hanya bisa
menggambarkan sifat-sifatNya tapi tidak mampu menjangkau bentuk Tuhan seperti
apa”
Dodi:”Iya pak kyai”
Kyai”Coba kenapa dalam
matematika dinamakan segitiga, segi empat, kubus dan seterusnya”?
Dodi:”Diabatasi oleh
sisi pak kyai sehingga sebuah bangun geometri dapat terdefinisi dan diakui
eksistensinya”
Kyai:”Bagaimana ketiga
salah satu sisinya tidak membatasi”
Dodi:”Hmmmmm….tentunya
tidak akan terdefinisi bangun tersebut pak kyai”
Kyai:”Kita sebagai
manusia yang erupakan makhluk ciptaan Tuhan tentunya berdimensi. Ingat bahwa
setiap bangun yang berdimensi harus dibatasi oleh sisi, jika tidak dibatasi
maka tidak akan terdefinisi ataupun tidak diakui eksistensinya. Tentunya kita
sebagai manusia agar eksistensi kita diakui harus dibatasi oleh sisi-sisi yg
membatasi kita, Apa itu? tentunya aturan-aturan Tuhan yang harus kita jalankan.
Tuhan memiliki sifat berbeda dengan makhluk ciptaanNya tentunya Tuhan tidak
berimensi dan tidak ada yang mampu membatasi Tuhan. Jadi anak muda fahamilah
sifat-sifat dari Tuhan, Janganlah kamu berkeinginan untuk melihat dari Tuhan
tapi dengan mempelajari sifat-sifatNya akan menumbuhkan keimanan kita terhadap
Tuhan. Ilmu diturunjan oleh Tuhan untuk mengungkap bukti kekuasaan Tuhan. Maka,
silahkan ungkap sifat-sifat ataupun kekuasaan Tuhan dengan ilmu yang anda
pelajari sekarang.
Dodi:”Subhanalloh pak
kyai…..”
Oleh: Samsul Maarif
Temukan tulisan terkait:
"Jembarnya hati ala geometri"
"Tanda tanya?"
"Menguak geometri dari sisi lain!! sebuah pemikiran..."
"Antara TUHAN dan MANUSIA (sebuah analisis sederhan..."
"Matematika Amal dan Dosa........"
"JUJUR DENGAN MATEMATIKA"
"Eksistensi dengan Mendefinisikan Diri (Mencontoh e..."
"Refleksi Ikhwal Limit"
Temukan tulisan terkait:
"Jembarnya hati ala geometri"
"Tanda tanya?"
"Menguak geometri dari sisi lain!! sebuah pemikiran..."
"Antara TUHAN dan MANUSIA (sebuah analisis sederhan..."
"Matematika Amal dan Dosa........"
"JUJUR DENGAN MATEMATIKA"
"Eksistensi dengan Mendefinisikan Diri (Mencontoh e..."
"Refleksi Ikhwal Limit"
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya....!