Menulis Anotasi
Bibliografi
Oleh:
Samsul Maarif
Tugas mengkaji dan
mencari referensi sebagai bahan memperkuat hasil penelitian sangat dibutuhkan. Tidak
banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam memenejemen referensi untuk
penelitianya. Terkadang, referensi di letakan dalam file komputer secara acak
sehingga ketika dibutuhkan mahasiswa mengalami suatu kesulitan untuk menemukan
file yang dibutuhkan. Hal lain yang sering dilakukan mahasiswa juga mengutip
dengan mengabaikan aspek keterkaitan antara referensi satu dengan referensi
yang lain. Sehingga, tulisan yang sudah dibuat terkesan parsial tidak
terintegrasi menjadi satu tulisan yang utuh pada kajian yang dilakukan. Untuk
mempermudah dalam mengumpulkan referensi dalam penelitian dianjurkan membuat
suatu anotasi bibliografi sesuai dengan tema kajian yang akan di dalami.
Menurut Russel, et.al (2010) bibliografi adalah adalah sebuah sumber (buku, jurnal, situs
Web, majalah, poster, dan lain sebagainya) yang digunakan untuk meneliti topik
kajian tertentu. Bibliograpfi terkadang disebut juga sebagai “referensi” atau “pekerjaan
mensitasi atau mengutip”. Sebuah bibliografi biasanya hanya mencakup informasi
bibliografi (yaitu penulis, judul, penerbit dan lain sebagainya). Sedangkan anotasi diartikan sebagai
ringkasan dan atau evaluasi. Oleh karena itu, bibliografi beranotasi termasuk
dalam ringkasan atau evaluasi dari masing-masing sumber yang ingin di kaji oleh
seorang peneliti. Sumber yang dikaji tergantung dari apa yang ingin diteliti,
misalkan ketika seseorang ingin mengkaji tentang “pembuktian matematis” maka
bibliograpi yang beranotasi berisi ringkasan-ringkasan kajian yang satu tema
tentang pembuktian matematis dari berbagai sumber bacaan.
Sedangkan menurut Niseteo
(2016) anotasi bibliografi adalah diskripsi singkata atau ringkasan penting
dari pekerjaan membaca suatu artikel penelitian. Diskripsi atau ringkasan
bermaksud untuk meberi penjelasan pada sebuah artikel yang anda baca. Penjelasan yang dimaksud mungkin berupa
diskripsi, kritis atau keduanya. Sebuah penjelasan diskriptif menjelaskan apa
yang dibahs dalam suatu artikel, sementara penjelasan kritis mencoba untuk
mengevaluasi atau menkritik pekerjaan dari sudut pandang informasi yang
dibutuhkan untuk penelitian yang ingin anda lakukan.
Berikut langkah-langkah
yang harus diperhatikan dalam kegiatan menyusun anotasi bibliografi (Russel, et.al, 2010):
1. Meringkas (Summarize)
Kegiatan meringkas suatu
bacaan mungkin sudah sering kita lakukan. Akan tetapi apakah ringkasan yang
telah kita buat sudah mencakup informasi yang kita butuhkan? terkadang kita
mengalami kesulitan menyusunnya. Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan meringkas
adalah: Apa argumen utama? apa kegunaan dari hasil penelitian sebuah artikel?
topik apa yang di bahas? Jika seseorang bertanya tentang isi artikel, apa yang
dapat anda katakan?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut gharus anda tulis dalam
sebuah ringkasan. Panjang pendeknya suatu penjelasan yang anda buat menentukan seberapa
rinci informasi yang anda butuhkan dapat disusun.
2. Menilai (Assess)
Langkah awal perlu anda
lakukan dalam kegiatan menilai adalah anda harus percaya diri bahwa anda patut
menjadi seorang evaluator sebuah tulisan dalam artikel. Dengan demikian, proses
argumentsi anda terhadap suatu tulisan akan menjadi ajang berlatih untuk
mengungkapkan ide tentang suatu kajian. Tuliskan komentar anda pada statemen
yang ada pada artikel yang anda baca. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu
diperhatikan dalam meniali sebuah tulisan, diantaranya: Apakah sumber yang anda
baca berguna? Bagaimana bila dibandingkan dengan sumber-sumber lain yang masih
dalam satu topik? Apakah informasi yang anda baca terpercaya? Apakah sumber
yang anda baca terjadi kebiasan dengan tujuan penelitian? Apa tujuan penelitian
dari artikel yang anda baca?. Tentunya pertanyaan-pertanyaan tersebut ditujukan
pada beberapa artikel yang anda baca yang kemudian dibuat ringkasannya.
3. Refleksi (Reflect)
Setelah anda meringkas
dan menilai sumber bacaan, langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah
mengkaji apakah artikel yang anda baca sesuai dengan kebutuhan penelitian anda
atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu anda kembangkan yaitu: Artikel
yang anda baca apakah bermanfaat bagi penunjang penelitian anda? Bagaimana cara
membantu untuk membentuk argumen anda terhadap informasi yang anda butuhkan?
Bagaimana anda dapat menggunakan sumber ini dalam kegiatan penelitian anda?
Apakah artikel yang anda baca dapat mengubah cara pikir anda terhadap topik
yang ingin anda teliti?
Adapun unsur-unsur anotasi
bibliografi (Niseteo, 2016)terdiri dari:
1. Kutipan
bibliografi (penulis, judul, penerbit, tahun terbit)
2. Kualifikasi
penulis (jabatan profesional, keahlian terhadap bidang tertentu maupun kajian
tertentu)
3. Gambaran
dari tesis, teori dan ide-ide besar
4. Mengidentifikasi
khalayak yang dituju oleh penulis artikel (penelitian ditujukan untuk siapa)
5. Mengidentifikasi
sudut pandang yang berbeda dengan sudut pandang orang lain.
6. Memberikan
komentar dengan argumen anda atau argumen orang lain
7. Laporan
tentang temuan, hasil dan kesimpulan
Berikut
contoh anotasi bibliografi:
Reiss, K dan Renkl, A. (2001). Learning to prove: The idea of heuristic
examples. ZDM Journal 2002 Vol. 34 (1).
Artikel
ini menerangkan tentang bagaimana belajar untuk pembuktian geometri. Penulis
artikel ini mengungkapkan bahwa topik pembuktian sangat penting ada pada
kurikulum matematika dan merupakan aspek penting untuk kompetensi matematika. Alasan
penulis menulis artikel ini adalah adanya kesenjangan atau perbedaan yang
sangat menyolok tentang pemahaman siswa tentang bukti matematis. Menurut
penulis pembuktian matematika adalah kegiatan yang kompleks yang tidak dapat
dikurangi hanya untuk membenarkan penggunaan argumentasi deduktif. Ini menggabungkan,
misalnya, proses sederhana argumentasi logis serta proses yang lebih heuristik
menghasilkan dugaan (konjektur) dan mencari argumen yang masuk akal untuk
mendukung dugaan tersebut. Penulis juga mengungkapakan bahwa ahli model
pembuktian menggambarkan pembuktian adalah aktivitas kognitif yang kompleks.
Hal ini tidak hanya ditandai dengan argumentasi logis tetapi dengan koneksi
antara eksploratif, induktif, dan proses deduktif. Orang yang sedang belajar
matematika harus mengidentifikasi pilihan yang cocok dari unsur-unsur yang
dilibatkan dalam proses pengaturan skema logika yang konsisten. Disamping itu,
penulis mengutip perkataan Schoenfeld yang mengungkapkan bukti merupakan aspek
penting dari pembelajaran matematika tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi
tujuan itu sendiri. Kemampuan untuk mengeksplorasi situasi pemecahan masalah,
pertukaran argumen sederhana, dan mengatur argumen ini dalam serangkaian
konsisten logis juga penting untuk menguasai materi matematika lainnya. Dengan
demikian, pembelajaran matematika tidak harus fokus pada semua aspek dari
proses pembuktian secara sama.
Untuk
itu, penulis artikel ini bermaksud untuk
menerapakan sebuah metode pengajaran yang efektif dalam menyusun bukti yaitu
dengan pembelajaran geometri dengan pendekatan Scoenfield. Metode ini sangat tepat digunakan dalam
pembelajaran matematika dan juga relative mudah diterapkan dikelas matematika
melalui cara bekerja dengan contoh heuristic. Bekerja dengan contoh didasarkan
pada masalah matematika yang kompleks yang telah disampaikan kepada siswa. Para
siswa tidak diharuskan untuk memberikan formulasi matematis yang benar.
Meskipun demikian, identifikasi argumen, yang mendukung bukti untuk menentukan
solusi dari masalah merupakan bagian penting dari contoh pekerjaan. Siswa
diminta untuk mengeksplorasi konteks masalah untuk memahami konjektur (dugaann)
yang telah dibuat. Pada akhir proses eksplorasi contoh pekerjaan heuristik
menyajikan bukti yang benar dan rinci dari dugaan tersebut. Dengan demikian,
contoh pekerjaan heuristik akan mencakup sebagian besar langkah-langkah
pemecahan masalah (atau membuktikan) proses yang telah diuraikan oleh Boero
(1999).
Mariotti, M.A. (2001). Introduction To Proof: The Mediation Of A
Dynamic Softwareenvironment. Educational Studies in Mathematics 44: 25–53,
2000. © 2001 Kluwer Academic Publishers. Printed in the Netherlands.
Tulisan
ini merupakan laporan hasil penelitian eksperimen jangka panjnag pada kelas 9 dan
10 sekolah menengah atas IPA dari sebuah proyek pengembangan pembelajaran. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memperkuat peranan software Cabri Geomtry dalam pembelajaran matematika khususnya
dalam pembuktian geometri. Peneliti mengungkapkan bahwa perlu dilakukan
analisis pada kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan dynamic geometry software terutama
berkaitan dengan karakteristik yang memungkinkan memperkenalkan siswa untuk
berpikir teoritis.Pada penelitian ini penggunaan dynamic geometry software digunakan sebagai sarana penghubung
antara pengetahuan dengan proses memunculkan bukti geometri yang disebut dengan
teorema geometri.
Peneliti
mengungkapkan konstruksi geometri merupakan bagian yang penting sebagai
pengalaman siswa yang harus diorganisir. Adapun dalam pembelajaran peneliti
menitik beratkan pada praktik siswa yang terdiri dari pengalaman siswa dalam
menggambarkan bangun geometri yang ditimbulkan oleh:
a.
Benda konkrit seperti gambar bangun
geometri yang dituliskan di kertas dengan pensil, penggaris dan busur derajat.
b.
Penghitungan objek geometri yang
dilakukan oleh Cabri Geomtry untuk
eksplorasi
Analisi
data pada penelitian eksperimen ini menyoroti perkembangan siswa dalam
memunculkan justifikasi (pembenaran)
geometri dengan mengkonstruksi bangun geometri menggunakan Cabri Geomtry melalui langkah-langkah: diskripsi dari solusi,
pembenaran solusi, membenarakn menurut aturan aksioamatis geometri.
Hasil
dari penelitian ini menunjukan bahwa jika geometri dilakukan hanya menggunakan
pensil dan kertas perspektif teori geometri sulit untuk dipahami. Ketika siswa
menggambar dikertas siswa hanya dapat memfokuskan kepada gambar yang sedang
dikonstruksi dan tidak dapat memanipulasinya. Oleh karena itu, penggunaan Cabri Geomtry dapat mempermudahkan siswa
untuk menggambarkan bangun geometri sekaligus memanipulasinya sehingga
ekplorasi geometri lebih maksimal. Kegiatan eksplorasi membantu siswa untuk
memahami konsep teorema geometri.
Daftar Pustaka
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya....!