Tuesday, April 12, 2016

Merubah Penilaian Praktik



Merubah Penilaian Praktik
Oleh: Samsul Maarif
  
Seorang guru matematika dalam pembelajaran dikelas pada saat ini harus lebih baik daripada pembelajaran masa lalu. Siswa di dalam pembelajaran matematika di kelas merefleksikan suatu populasi yang beragam dan dunia mereka memiliki perubahan yang cepat dalam tiap waktu. Ini sangat tidak mungkin untuk memprediksi kemampuan matematis apa yang akan dibutuhkan oleh siswa dalam kehidupannya. Para siswa sangat membutuhkan kemampuan koneksi dan pemahaman konsep yang lebih luas dari ide-ide besar matematika. Ide tersebut meliputi bilangan, aljabar dan fungsi, analisis data dan peluang, geometri dan pengukuran, serta matematika diskrit.
Melalui penelitian, kita dapat mengetahui lebih banyak kondisi sekarang daripada kondisi sebelumnya tentang bagaimana siswa belajar matematika. Perangkat belajar dan pembelajaran saat ini tidak dapat menggambarkan suatu kemampuan matematis bahkan dari beberapa tahun sebelumnya.
Hal tersebut bertentangan dengan tantangan baru bagaimana suatu pertanyaan yang diajukan “mengapa kita harus merubah cara penilain terhadap siswa dalam proses belajar mengajar?” ada banyak jawaban untuk menjawab pertanyaan ini, diantaranya:
a.       Kita harus memastikan bahwa tes yang harus mengukur sebuah nilai, tidak hanya tes yang sekedar menguji kemampuan saja. Jika kita ingin menginvestigasi, mengksplorasi dan menemukan maka penilaian harus tidak mengukur prosedural mathematis (Matheatical Science Education Board, 1989, p.6)
b.      Pertanyaan tradisional berupa pilihan ganda (pilihan banyak) mungkin memiliki tempat pada penilaian matematika, akan tetapi tidak memadai untuk menilai beberapa tujuan dari pembelajaran matematika (Stenmark, 1991, p.6)
c.        Di dunia dimana benar-benar mempercayai semua siswa dapat sukses dan dimana semua siswa harus mempelajari matematika, penilaian praktik tradisonal seperti menyortir, merengking, dan menstigma nilai yang kurang (Stenmark, 1991, p.6)
d.      Sikap, tingkah laku, dan kemampuan komunikasi secraa oral atau menulis  siswa harus di nilai untuk menyediakan sebuah gambaran menyeluruh (Stenmark 1991, p.6)
e.       Penekanan baru pada model matematika dan pemecahan masalah menuntut penilaian yang menitikberatkan pada proses daripada produk tujuannya (Clarke, 1988, p.1)
f.       Supaya berguna bagi masyarakat belajar suatu penilaian harus memajukan pendidikan, bukan hanya merekam statusnya (Mathematics Sciences Education Board 1993, p.1)
g.      Untuk keefektifan sebagai bagian dari proses pendidikan, penilaian akan dilihat sebagai bagian integral dari suatu belajar dan pembelajaran daripada sebagai puncak suatu proses (Mathematics Sciences Education Board 1993, p.1)
Kita akan telah berkutak pada sebuah pertanyaan “mengapa berubah?” untuk suatu waktu. Seperti yang kita bahas bersama penilaian praktik dan diskusi dengan rekan kerja, eberapa jawaban dari pertanyaan yang muncul bagi kita adalah:
a.       Banyak siswa kita melihat penilaian sebagai sesuatu yang berbeda dari pe,belajaran, sebagai sebuah konsekuensi yang terpisah bahkan tidak mengkoneksikan secara baik dengan para siswa di dalam kelas.
b.      Pendekatan yang kami gunakan tidak hanya melibatkan beberapa siswa di dalam penilaian proses dan tidak memperoleh karya terbaik mereka.
c.       Kita tidak mendapatkan gambaran penuh perkembangan pengetahuan matematis dan disposisi dari beberapa siswa.
Dari beberapa kajian yang dilakukan maka maka ditemukan “Pergeseran Besar dalam Penilaian Praktik” yang dapat disajikan pada tabel berikut:
Sekarang
Yang Lalu
Menilai sepenuhnya kemampuan matematis siswa
Hanya menilai pengetahuan siswa dari fakta spesifik dan mengisolasi keterampilan
Membandingkan performa siswa dengan kriteria kemapanan
Membadningkan performa siswa dengan siswa yang lain
Memberikan dukungan kepada guru dan memberikan kepercayaan kepada mereka pertimbangan informasi
Merancang sistem penilaian pembuktian guru
Membuat penilaian proses terbuka, partisipasi dan dinamis
Membuat penilaian proses rahasia, eksklusif, dan tetap
Memberikan kesempatan pada siswa untuk mendemonstrasikan secara penuh kemampuan matematis yang dimilikinya
Membatasi siswa dengan cara tunggal demonstarasi pengetahuan matematis mereka
Kekuatan/kemampuan matematis
Pengetahuan matematis
Mengembangkan sebuah visi berbagi apa yang dinilai dan bagaimana melakukannya
Mengembangkan penilaian berdasarkan individu
Menggunakan hasil penilaian untuk memastikan semua siswa memiliki kesempatan untuk mencapai potensinya
Menggunakan penilaian untuk menyaring dan menyeleksi siswa kesempatan untuk belajar matematika
Keberlanjutan penilaian dengan kurikulum dan pembelajaran
Treaten penilaian sebagai kebebasan kurikulum atau pembelajaran
Mendasarakan pada beberapa sumber bukti
Mendasarkan pada keterbatasan atau sumber bukti tunggal
Tentang penilaian sebagai kontinuitas dan rekursif
Tentang penilaian sebagai sporadis dan konklusif
Memandang siswa sebagai partisipan aktif di dalam penilaian proses
Memandang siswa sebagai objek penilaian
Berpegang pada semua pihak dengan akuntabilitas pembelajaran matematika untuk penilaian hasil
Hanya berpegang pada sedikit akuntabilitas untuk penilaian hasil


Daftar Pustaka


Comton, H.L, dkk. 1999. Mathematics Assesment a Practical Handbook for Grades 9-12. USA: National Council of Teacehers Mathematics 

Gambar diambil dari: https://www.google.co.id/search?q=assesment&biw=1366&bih=657&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjnvJ3-54rMAhUVkI4KHbfWA2cQ_AUIBigB

No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya....!

Pendidikan

Analisis Data Statistik dengan SPSS


Tinggalkan Pesan dan Kesan Anda di Buku Tamu

Komentar Terbaru