Saturday, January 2, 2016

Dosen: Bangga Disandang, Sulit Dijalankan, Amanat Sebagai Tumpuan

Dosen: Bangga Disandang, Sulit Dijalankan, Amanat Sebagai Tumpuan
Oleh: Samsul Maarif

Istilah “Guru” yang dalam falsafah jawa berarti “digugu lan ditiru” (dijadikan contoh dan suri tauladan) merupakan profesi yang sangat mulia di alam jagad raya ini. Menjadi seorang guru harus mampu bertindak tanduk, berperilaku, dan menggunakan akal pikirnya sebagai refleksi suri tauladan bagi murid-muridnya. Dalam lingkungan perguruan tinggi istilah guru hanya digunakan untuk gelar akademik yaitu professor atau yang lazim kita sebut dengan guru besar. Istilah yang masyhur digunakan di kalangan perguruan tinggi untuk seorang pengajar adalah “Dosen”. Sudah barang tentu hal yang melekat pada guru harus ada pada diri seorang dosen, sehingga seorang dosen juga harus menjadi suri tauladan bagi mahasiswanya.

Dikalangan masyarakat awam profesi seorang dosen merupakan profesi yang mencerminkan intelektualitas dengan segala ilmu yang dimilikinya. Secara harfiah Dosen diartikan pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan, mengemabangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang kesemuanya itu tertuang dalam Undang-undang No. 25 tahun 2005 tentang “Guru dan Dosen”. Tugas pokok dosen itu sering dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu meliputi pengajaran (pendidikan), penelitian dan pengabdian pada masyarakat. 

Kegiatan pendidikan dan pengajaran meliputi kegitan mentransfer ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang keilmuanya serta membimbing mahasiswa sehingga dengan bidang ilmu yang dimilikinya kelak menjadi tenaga profesional yang siap pakai dan berkompeten di bidangnya. Bidang penelitian harus dilakukan oleh seorang dosen sehingga bidang ilmu pengetahuan yang diembanya akan terus berkembang dengan segala inovasinya. Refleksi dari hasil penelitian dapat diaplikasikan kepada masyarakat banyak dalam wujud kebermanfaatan bagi kehidupan bermasyarakat yang tertuang dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat.

Pertanyaanya sudahkah kita menunaikan tugas dan kewajiban kita?seberapa efektifkan tugas yang sudah kita lakukan?apakah tugas yang kita lakukan sudah sesuai dengan amanat Undang-undang? 

Mungkin pertanyaan di atas mungkin terlalu sinis untuk dilontarkan. Bahkan mungkin ada beberapa yang berpiran bahwa hal tersebut adalah hanya ada pada tataran ideal yang susah untuk dilakukan. Memang tidak mudah menjadi seorang dosen yang tanggung jawab atas segala tugas yang diberikan. Hari berganti hari harus selalu mengikuti perkembangan bidang ilmu pengetahuan yang dimilikinya, tidak berhenti pada pengetahuan yang dimilki sekarang. Mungkin benar kata pepatah “jika anda berhenti belajar, maka berhentilah mengajar”.  Seorang dosen harus terus belajar dan tidak boleh bergantung pada pengetahuan yang dimilikanya saat ini. Banyak informasi ilmu pengetahuan di luar sana yang harus selalu diikuti dan dikaji sehingagdalam pembelajaran di kelas dapat diaplikasikan sesuai dengan kebaruan disiplin ilmu yang dimiliki.

Bidang penelitian merupakan tolak ukur yang sangat fundamental bagi kualiatas para dosen. Peneliatian yang dilakukan haruslah relevan dengan perkembangan dan kebermanfaatan disiplin ilmuanya. Kebaruan dan inovasi menjadi tititk tolak penelitian yang berkualitas dan original. Kebermanfaatan sebuah penelitian dapat diaplikasikan dalam kemajuan bidang ilmu yang diembannya. 

Pengabdian seorang dosen sangat dibutuhkan bagi masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang berbasis pada ilmu pengetahuan. Seorang dosen haruslah dapat mengaplikasikan ilmunya berbasis pada penelitian-penelitian yang sudah dilakukan. Kemajuan masyarakat haruslah diimbangi dengan penelitian-penelitian yang memiliki kebaruan dari kemajuan tersebut. Disamping itu, penelitian-penelitian yang dilakukan harus mampu memberikan sumbangsihnya untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat.  Sehingga, dalam kegiatan masyarakat yang dilakukan dapat tepat guna, tepat sasaran dan tentunya tepat untuk menjadikan masyarakat yang berbasis pada ilmu pengetahuan.

Melihat beratnya tugas seorang dosen, rasa-rasanya saya  belum pantas menyandang gelar yang namnya “Dosen”. Begitu berat tugas yang diemban oleh seorang dosen. Tapi, sedikit demi sedikit kita harus lebih baik untuk selalu mengembangkan bidang ilmu yang kita kaji sebagai lahan ibadah dan ilmu yang bermanfaat. Dosen sebuah profesi yang  bangga disandang, akan tetapi sulit dijalankan. Untuk itu mmanat sebagai dosen sebisa mungkindijadikan sebagai tumpuan bertindak dan berpikir demi mewujudkan generasi-generasi yang berakhlak mulia dan berpikir dari masa ke masa.






2 comments:

  1. Mohon bimbingannya Prof.samsarif... saya yang jauh lebih belum pantas menyandang dosen sangat tertarik dengan cara pandang dan upaya-upaya yang selama ini anda lakukan.
    Salam.
    Troymath.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bsa ajah nie.....kita sama-sama belajar...heheh

      Delete

Mohon komentarnya....!

Pendidikan

Analisis Data Statistik dengan SPSS


Tinggalkan Pesan dan Kesan Anda di Buku Tamu

Komentar Terbaru