Wednesday, October 23, 2013

Identifikasi Temuan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)



Identifikasi Temuan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Oleh: Samsul Maarif

PTK sendiri dimaksudgan agar guru mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam kelas pembelajaran sehingga guru mampu meramu tindakan-tidakan yang harus dilakukan permasalahan yang sudah teridentifikasi sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Salah satu indikator guru professional adalah seorang guru mampu mengembangkan pemikirannya untuk meningkatkan proses pembelajaran. Oleh karenanya guru dituntut untuk mampu mengembangkan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Pertanyaan mendasar bagi seorang guru adalah bagaimana memulai PTK? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, seorang guru harus miliki adalah perasaan tidak puas terhadap praktik pembelajaran yang selama ini guru lakukan dan mengidentifikasi temuan yang ada saat pembelajaran. Meskipun sebenarnya terdapat banyak hambatan yang guru alami dalam pengelolaan proses pembelajaran, mungkin agak sulit  bagi seorang untuk memunculkan pertanyaan seperti di atas.
Sehingga, agar seorang guru dapat menerapkan PTK sebagai  upaya untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan layanan pembelajaran secara lebih profesional, guru dituntut untuk berani mengatakan secara jujur khususnya kepada diri sendiri mengenai sisi­-sisi lemah yang masih terdapat dalam implementasi program pembelajaran yang guru lakukan. Dengan kata lain, Seorang guru harus mampu merefleksi, merenung. serta berpikir balik, mengenai apa saja yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran dalam rangka mengidentifikasikan sisi-sisi lemah yang mungkin ada. Dalam proses perenungan itu, terbuka peluang bagi guru untuk menemukan kelemahan-kelemahan praktik pembelajaran yang selama ini mungkin Anda lakukan secara tanpa guru sadari. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan secara maksimal potensi PTK bagi perbaikan proses pembelajaran, guru perlu memulainya sedini mungkin begitu  merasakan adanya persoalan-persoalan dalam proses pembelajaran.
Jadi, permasalahan yang diangkat dalam PTK harus benar-benar merupakan masalah-masalah ataupun temuan-temuan yang ada dalam proses pembelajaran yang kemudian hendaknya guru hayati sebagai   temuan yang harus dipecahkan solusi dalam praktik pembelajaran, bukan permasalahan yang disarankan, apalagi ditentukan oleh pihak luar termasuk oleh kepala sekolah yang menjadi mitra. Permasalahan tersebut dapat berangkat (bersumber) dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi pembelajaran, dan hasil belajar siswa.
Dalam mengidentifikasi temuan-temuan dalam proses pembelajaran ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi temuan, diantaranya:
1. Siswa
Dalam proses pembelajaran matematika sikap siswa harus menjadi perhatian bagi seorang guru. Sikap terhadap matematika akan memunculkan motivasi jika guru dapat menciptakan matematika sebagai sesuatu yang positif. Sudahkah siswa berminat untuk mempelajari matematika sudah tertanam? tentunya perlu mengidentifikasi dengan indikatornya temuan-temuan sikap siswa pada saat pembelajaran.
Kelas yang heterogen juga dapat memunculkan temuan-temuan saat pembelajaran berlangsung. Tentunya dalam menghadapi temuan-temuan sikap siswa guru harus mencatat, mengidentifikasi, menganalisis dan selanjutnya memberikan tindakan apa yang efektif untuk menangani sikap negatif siswa dalam pembelajaran. Yang esemuanya itu dapat dituangkan dalam PTK.
2. Model Pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran adalah tepat atau tidaknya sebuah model pembelajaran terhadap materi yang disajikan bukan bagus atau tidaknya suatu metode pembelajaran. Langkah awal dalam menentukan temuan-temuan terkait dengan model pembelajaran adalah terlebih dahulu guru mencoba menggunakan satu model yang belum pernah kita gunakan , kemudian kita mengidentifikasi temuan-temuan terkait keefektian sebuah moden sebagi temuan-temuan yang akan kita jadikan permasalahan.
Dari temuan-temuan yang sudah didapat seorang guru dapat membandingkan kekurangan ataupun kelebihan dari sebuah model pembelajara n yang kemudian dapat dijadikan acuan sebagai tindakan dengan menggunakan model yang lebih efektif dalam PTK.
3. Materi yang Diajarkan
Kerumitan dan sifat abstrak matematika perlu perlakuan khusus supaya materi yang abstrak dan rumit dapat tersampaikan secara baik dan benar oleh siswa. Hal tersebut perlu adanya analisis materi sebelum guru melakukan proses pembelajaran. Tujuannya adalah supaya guru mengetahui karakteristik dari materi matematika yang akan diajarkan sehingga dapat mendisain sebuah pembelajaran yang cocok dengan materi tersebut.
Disamping itu, guru juga harus sebisa mungkin membuat antisipasi didaktik dan pedagogik  dengan mengidentifikasi prediksi respon siswa terhadap materi yang akan kita sajikan. Sehingga, guru sudah memiliki pilihan-pilihan jawaban untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul di kelas.
Kesesuain prediksi respon siswa dengan kondisi real saat pembelajaran dapat dijadikan sebuah temuan yang perlu diungkap lebih mendalam dengan melakukan tindakan yang dituangkan pada PTK.



No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya....!

Pendidikan

Analisis Data Statistik dengan SPSS


Tinggalkan Pesan dan Kesan Anda di Buku Tamu

Komentar Terbaru