Tuesday, March 31, 2009

Pentingnya Mengelola Stres Belajar Matematika

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang hanya dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, manusia memiliki lapangan pendidikan yang mencakup semua pengalaman dan pemikiran tentang pendidikan. Dalam proses belajar mengajar itu adalah interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dengan segala faktor yang mempengaruhinya.


Matematika merupakan mata pelajaran atau bidang studi yang dipelajari disetiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD). Selain itu, matematika sangat membantu dan dibutuhkan pada bidang studi atau ilmu-ilmu yang lain: ekonomi, fisika, kimia dan lain sebagainya. Itu sebabnya mengapa matematika sangat penting untuk dipelajari oleh setiap jenjang pendidikan. Walaupun banyak siswa yang menyadari akan pentingnya mempelajari matematika, tetapi hanya sedikit siswa yang menyukai dan berminat mempelajari matematika. Alasannya matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan menakutkan.
1Matematika oleh sebagian siswa masih dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan, ilmu yang teoritis, penuh dengan lambang-lambang, dan rumus-rumus yang sulit. Anggapan-anggapan tersebut dapat menyebabkan minat belajar matematika siswa cenderung menurun dan tidak sedikit siswa yang menganggap matematika adalah pelajaran yang membuat stres.
Ketakutan anak pada matematika biasanya juga dipengaruhi oleh guru yang mengajarnya. Banyak siswa yang lebih takut pada guru matematika dibandingkan dengan guru mata pelajaran lain. Hal tersebut disebabkan siswa menganggap guru matematika adalah guru yang galak atau killer, seenaknya menyuruh maju mengerjakan soal ke papan tulis dengan tidak menanyakan kesiapan belajar siswa, memberi pekerjaan rumah (PR) yang banyak, menerangkan materi pelajaran terlalu cepat, mudah marah dan cara mengajarnya monoton. Ketidaksukaan siswa terhadap guru matematika biasanya juga akan berlanjut pada ketidaksukaan siswa pada pelajaran matematika dan juga dapat menimbulkan stres pada siswa.
Dalam belajar matematika dibutuhkan konsentrasi yang tinggi sehingga siswa dapat mengerti apa yang dipelajari. Siswa dapat berkonsentrasi belajar apabila suasana dan lingkungan belajar nyaman untuk belajar. Kondisi ruangan yang panas, suasana ribut, teman yang jahil, dan fasilitas belajar yang kurag memadai dapat mengganggu kenyamanan belajar. Kondisi belajar yang tidak nyaman mengurangi konsentrasi belajar dan dapat menimbulkan stres pada siswa.
Semua orang tua ingin anaknya pandai matematika. Oleh karena itu, orang tua biasanya menuntut anakanya untuk mendapatkan nilai matematika yang tinggi. Jadwal yang padat tersebut mambuat siswa tidak lagi memiliki banyak waktu istirahat untung menenangkan fikirannya.Hal tersebut mengakibatkan siswa menanggung lebih banyak menanggung beban stres. Tuntututan orang tua yang seperti ini tidak jarang dapat menimbulkan stres pada siswa.
Stres memiliki makna yang berbeda dan mempunyai akibat yang berbeda pula pada setiap siswa. Suatu kondisi tertentu yang diyakini dapat menimbulkan stres pada seorang siswa bisa jadi tidak berpangaruh pada siswa yang lain meskipun pada situasi yang sama. Itulah sebabnya, tingkat stres yang dialami oleh siswa dapat berpengaruh positif dan negatif terhadap hasil belajar siswa. Bagaimana stres dapat berpengaruh positif dan negatif terhadap hasil belajar siswa, semuanya tergantung pada kemampuan siswa untuk mengelola stres yang dialaminya.

Stres dapat berperan positif dalam belajar siswa apabila siswa tersebut dapat mengelola stres yang dialaminya dengan baik. Bahkan dalam kondisi tersebut, dapat memicu siswa untuk berprestasi. Ketika siswa akan menghadapi ulangan atau ujian, biasanya siswa mengalami stres karena takut nilai ujiannya rendah. Apabila siswa tersebut mengelola stres dengan baik, maka mereka akan termotivasi untuk belajar dan lebih percaya diri saat menghadapi ujian.

Permasalahan terkadang muncul jika stres yang dialami siswa berlebihan, sehingga siswa tidak mampu menghadapi dan mengelolanya. Kondisi seperti ini dapat berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa karena tidak dapat mengelola stres dengan baik. Meskipun siswa tersebut tergolong pandai dan cukup belajarnya, karena tidak dapat mengelola stres dengan baik maka ketegangan menghadapi ujian masih dialaminya. Hal tersebut mengakibatkan konsentrasi untuk mengerjakan soal-soal ujian terganggu dan tidak dapat menyelesaikannya secara maksimal.

Oleh karena itu untuk menghindari stres yang berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa, maka siswa diharapkan mengetahui bagaimana cara menghadapi dan mengelola stres yang dialaminya. Apabila siswa dapat mengelola stres dengan baik diharapkan pula siwa akan lebih berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran matematika dan pada akhirnya mendapatkan hasil belajar matematika yang maksimal.

No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya....!

Pendidikan

Analisis Data Statistik dengan SPSS


Tinggalkan Pesan dan Kesan Anda di Buku Tamu

Komentar Terbaru