TITIK, GARIS DAN SUDUT
Oleh: Samsul Maarif
Dikehidupan sehari-hari simbol titik “.” biasa digunakan ketika kita
menulis suatu kalimat maka diakhiri dengan simbol titik yang berarti mengakhiri
suatu pernyataan dalam bentuk kalimat. Tentunya titik yang dimaksud berbeda
dengan definisi titik pada geometri meskipun secara penyimbolan sama. Dalam
buku The Element of Euclid
didefinisikan bahwa sebuah titik tidak memiliki bagian. Timbul pertanyaan jika
titik tidak memiliki bagian apakah titik memiliki besaran?.
Memang sangat sulit untuk menggambarkan sebuah titik dalam kehidupan
sehari-hari. Nampaknya bangun geometri yang satu ini tidak dapat kita ambil
contoh betuk dan besaranya dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan titik hanya
ada pada alam ide yang kedudukanya sebagai penyebab dari bentuk dan sifat
bangun geometri yang lain. Kita dapat membayangkanya dalam ide pikiran kita
tanpa mempertimbangkan, mengenal atau juga mengatakan bahwa titik tidak ada. Jadi
sebuah titik pada geometri adalah sebuah kesepakatan untuk menunjukan sebuah
bagian yang tidak memiliki bagian. Sehingga, tentang apakah titik memiliki
ukuran, tentunya tidak ada ukuran kuantitas pada sebuah titik. Tapi, tidak
dapat dikatakan pula bahwa kuantitas dari sebuah titik adalah bernilai nol.
Misalkan dengan mengatakan panjang sebuah titik adalah nol sentimeter. Karena, jika
mengatakan bahwa titik berukuran nol centimeter itu sama halnya bahwa
keberadaan titik tidak ada. Sama seperti kita mengatakan banyaknya air pada
sebuah gelas adalah nol sentimeter kubik yang berarti dalam kegelas itu sama
sekali tidak menagandung air. Artinya, sebuah titik juga bukan sebagai sutau
kedudukan yang unik pada ruang.
Nampaknya analogi lain untuk menjelaskan kedudukan titik dengan
memperhatikan pernyataan berikut “sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan
maka kita akan menuai kebaikan”. Perhatikan baik-baik pernyataan tersebut.
Tentunya semua dari kita sepakat bahwa kebaikan aka nada balasanya. Berapa
kecil kebaikan yang dilakukan dalam pernyataan itu? tentunya kita tidak bisa
menghitungya akan tetapi eksistensi dari balasan kebaikan itu ada dan dapat
diterima oleh akal.
Demikian halnya sebuah titik yang eksistensinya dalam geometri diakuai
akan tetapi berapa besar atau kecil nilai kuantitas dari sebuah titik tidak
dapat ditentukan. Sebuah titik tidak dapat ditentukan panjang, lebar, volume
atau besaran lainya. Sehingga, sebuah titik harus dipahami secara jelas dalam
alam ide bukan dipahami sebagai benda yang dapat ditentukan secara kuantitas.
Dalam geometri menuliskan sebuah titik dengan noktah “.” dan dinamai
dengan menggunakan huruf capital, seperti di bawah ini
. A
.B
Unduh artikel selengkapnya disini Titik, Garis dan Sudut
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya....!