Etos
Sang Pemenang
Kehidupan semakin hari
makin mendekati titik nadir kemajuan globalisasi yang menjajikan keunggulan-keunggulan
dalam berbagai hal. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita menghadapi
proses kemajuan yang sangat sensasional tersebut? haruskah kita nilai kehidupan
ini dengan nilai yang sama dari kehidupan-kehidupan sebelumnya bak rutinitas
yang monoton?
ataukah kita dengan sigap menyingsingkan lengan baju untuk mulai
berdiri melangkah menuju suatu kemenangan ataupun kesuksesan? tentunya itu
semua tidak terlepas dari etos sang pemenang.
Tidak akan terbantahkan
bahwa setiap dari kita ingin menjadi seorang pemenang. Akan tetapi, tidak semua
orang memahami karakteristik dari sang pemenang itu sendiri. Bagaimana
mengidentifikasi dirinya mampukah kita untuk menjadi seorang pemenang terkadang
jarang bahkan unrung dilakukan.
Saya percaya dengan khaqqul yaqin bahwa setiap dari kita berhak
untuk menerima gelar sang pemenang. Sang pemenang adalah orang pilihan yang
memiliki keberanian untuk memulai berlatih melangkah setapak demi setapak untuk
menjajaki setiap celah lini diri kemenangan. Jika setiap dari kita mampu
memenejemen dirinya menelusuri dan meneliti setiap kehidupan yang terjadi
dimasyarakat, tentunya kata pemenang akan dekat dengan dirinya. Karena sang
pemenag tentunya bukan orang sembarang, tapi manusia diatas rata-rata yang
menjadikan semangat hidupnya untuk bergerak lebih maju dalam segala kegiatan yang dilakukannya menjadi lebih baik.
Bagaimana seorang pemenang adalah bisa tampil berbeda sehingga menjadikan
dirinya bernilai lebih dari komunitas kerja, komunitas sosial ataupun komunitas
akademis. Jika orang lain berkata suatu hal tentang masalah itu ke barat,
seorang pemenang akan dengan lantang bahwa pemecahan dari suatu persolan adalah
ke timur tentunya dengan segala analisis yang telah dilakukan.
Sang pemenang adalah
orang yang pantang menyerah menerjang ganasnya ombak kehidupan. Sang pemenang
akan selalu berselancar diatas ombak kehidupan yang menggulung tinggi sehingga
ia dapat menaklukan ombak tersebut. Semangat pantang menyerah inilah yang pada
saat ini masih sedikit dari kita untuk memilikinya. Bahkan, hal-hal instan
menjadi jurus-jurus utama untuk mencapai suatu tujuan. Tidak sedikit orang
memilih mencari jalur-jalur khusus untuk menuju suatu tujuan yang diinginkan tanpa
susah payah mengeluarkan energi yang dimiliknya bahkan kalau bisa setetes
keringatpun jangan sampai keluar dari badanya. Bahkan setelah tujuanya tercapai
dengan bangganya mengatakan “akulah pemenangnya”. Mental seperti itulah yang
sebenarnya mental seorang pecundang sejati. Sang pemenang akan merasakan
sejuknya tetesan keringat yang mengucur deras dari badanya. Sang pemenang akan
terus berusaha mengasah kemampuannya dengan semangat ikhtiar dan doa untuk
menuju tujuan tertentu hingga diperolehnya suatu keberkahan atas tujuan itu.
Karakter seorang
pemenang lainya adalah selalu melangkah cepat dengan kehati-hatian. Hati-hati
tidak berarti lambat melangkah dengan segal perhitungannya. Sang pemenang akan
selalu mencuri start sebelum orang lain berpikir tentang suatu hal itu. Tentunya
perlu kecepatan dalam berpikir, kecepatan dalam bertindak dan kecpatan untuk
memikirkan ide-ide briliian untuk
melakukan itu semua. Kesemuanya itu bisa didapat dengan jurus banyak membaca.
Membaca tulisan pengalaman orang, membaca buku tentang disiplin ilmu yang kita
geluti, dan membaca alam sekitar. Kita sering menunda-nunda pekerjaan dengan
segala toleransi yang kita berikan. Sering dari kita mengatak sebelum besok
datang waktu deadline masih ada
banyak waktu untuk menyelesaikannya. Padahal, sebenarnya kita sudah seratus
langkah tertinggal dari orang lain. Oleh sebab itu, sang pemenang akan
berprisnsip jika bisa dilakukan hari mengapa harus esok dikerjakan, karena hari
esok ada banyak hal yang dapat dilakukan jauh lebih bermanfaat dari hari ini.
Sang pemenang juga tak
pernah selektif memilih lawan tandingnya. Mental sang pemenang akan selalu
terpancar disetiap arena pertandingan. Tak ada rasa ketakurtan sedikitpun
terlihat dari seorang pemenang. Dalam menjalani dinamika kehidupan sang
pemenang tidak gentar menghadapi problematika kehidupan. Sang pemenang selalu
berkata siap jika tantang tertimpa padanya. Ada banyak hal dari kita meras ragu
dengan kemampuan yang kita miliki dan pada akhirnya kalah sebelum bertanding.
Dari keragu-raguan itulah inovasi ide tidak akan berjalan mulus melaju di otak
kita. Jadi sang pemenang akan selalu berkata siap menghadapi pekerjaan apapun
dengan kepercayaan dirinya menyelesaikan tugas yang diembannya. Tentunya
dilanjutkan denga bekerja keras untuk menyelesaikan tugasnya.
Karakter sang pemenang
selanjutnya adalah selalu bekerja keras sebelum tujuannya datang
menghampirinya. Ikhtiar untuk selalu mencoba dan mencoba akan selalu melekat
di diri sang pemenang. Setiap tetesan keringat akan menghilangkan rasa dahaga
bagi sang pemenang.
Tentunya kesemuanya itu
tidak akan terlepas dari campur tangan Tuhan. Sehingga, sang pemenang akan
selalu menyandarkan dirinya kepada Tuhan yang menentukan segala tindak-tanduk
yang kita lakukan. Pasrah kepadaNya dengan tanpa mengurangi sedikitpun hal-hal
yang telah disampaikan sebelumnya.
Oleh: Samsul Maarif
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya....!