Menjadi
Guru Matematika yang Sukses
Mulianya tugas seorang guru harus dipertahankan hingga
citra guru yang dipandang masyarakat sebagai tauladan dari sikap siswanya harus
terus mengalir dan tidak boleh terhenti oleh sikap-sikap yang tidak baik.
Ketauladan dari seorang guru akan mewujudkan profesionaliras guru dalam
mengajarkan ilmu yang dimilikinya sehingga ter transfer secara sempurna pada
murid-muridnya.
Siapapun orangnya dengan segala macam profesinya tentunya
berkeinginan menuju sukses. Tak terkecuali seorang guru matematika. Untuk menjadi
guru matematika yang sukses tentunya harus mampu menerjemahkan pengetahuan dan
menyampaikannya pada siswa dengan cara-cara kreatif sehingga pengetahuan yang
didapat oleh siswa akan maksimal. Sementara, pengajaran matematika akan berhasi
dengan memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang konsep-konsep matematika.
Dengan pengetahuan yang mendalam tentang konsep matematika, seorang guru dapat
bereksperimen tentang pengetahuannya sehingga materi matematika yang rumit dapat
tersampaikan dan siswa dengan mudah menangkapnya.
Ada beberaba hal yang perlu diperhatikan sehingga kita
dapat dikatakan sebagai guru yang sukses, diantaranya:
1. Menguasai Materi yang Ingin Disampaikan
Kunci penting seorang pemberi informasi adalah validnya
sebuah informasi. Guru matematika harus mampu menguasi materi yang diajarkan.
Sebagai analogi ketika kita ingin memberi infoemasi sebanyak segumpal pasir,
maka hendaknya seorang guru matematika harus memiliki setumpukan pasir sehingga
guru dapat mengkombinasikan tumpukan pasir yang di miliki dengan pasir yang
ingin disampaikan. Artinya, ketiga seorang guru ingin mengajar sebuah materi
segitiga misalkan, maka guru harus menguasai materi geometri secara menyuluruh
bahkan alajabar. Sehingga, guru dapat melihat segiitiga dari berbagai sisi.
Jika guru matematikaq mampu untuk melakukan itu tentunya penyajiaan matematika
akan lebih inovatif dan kreatif.
Penguasaan materi matematika yang hendak diajarkan secara
menyeluruh juga akan menimbulkan efek penyampaian materi atau komunikasi
matematis yang dengan lebih dimengerti oleh siswa. Dengan penguasaan materi
guru juga dapat merepersonalisasikan dirinya atas materi yang ingin disampaikan
sehingga dapat memprediksi respons siswa. Ketika seorang guru dapat memprediksi
respons siswa makaguru dapat mempersiapkan scaffolding
yang tepat terhadap prediksi respon siswa.
2. Mengajar dengan Perspektif Ngemong
Sering kita jumpai dan temukan seorang guru tidak mau ambil
pusing terhadap siswa yang kurang dalam memahami materi matematika. Seharusnya
guru selalu timbul rasa ingin tahu terhadap kesulitan siswa dalam pembelajaran
yang dialaminya. Kalau bisa berilah waktu lebih terhadap siswa yang kurang
dalam memamhami matematika.
Guru juga harus memiliki kepekaan terghadap kondisi
pembelajaran. Ketika pembelajaran sudah dirasakan membosankan oleh siswa, guru
harus memiliki rencana sehingga kebosanan berubah menjadi sesuatu yang
menyenangkan.
3.Sajikan Materi dengan Menarik
Konsep matematika yang rumit jika tidak disajikan secara
menarik salah-salah akan menyebabkan proses pembelajaran yang monoton dan
membosankan. Penggunaan alat peraga ataupun aplikasi TIK bisa menjadi pilihan
guru matematika. Cobalah metode pembelajaran yang berbeda pada setiap
pembelajaran, tentunya dengan menganalisis kecocokan terhadap materi yang
disajikan. Jika diperlukan, cobalah melakukan pembelajaran di luar kelas,
karena memberikan nuansa yang berbeda pada pembelajaran matematika. Ada banyak
hal di luar kelas yang dapat dieksplorasi dalam rangka penyajian materi
matematika.
4. Hindari Mimik Muka yang Seolah-olah Kelihatan Marah
Senyumnya guru tentunya akan memberikan nuansa kesan yang
jauh dari serius dan tegang. Jangan sampai mengerutkan dahi ketika terdapat
jawaban siswa yang salah karena akan memberikan efek ketakutan pada siswa.
Dalam berturur kata dalam penyampaian materi guru juga harus pandai-pandai
memilih kata-kata yang secara sosial sesuai dengan jamannya siswa. Karena akan
menimbulkan kecairan bukan kegaringan dalam penyampaian materi. Tentunya itu
semua tidak terlepas dalam esensi materi matematika yang ingin disampaikan.
5. Gunakan Pendekatan Nilai-nilai Kehidupan
Seorang guru juga harus menanamkan nilai-nilai kehidupan
meskipun sebagai guru matematika. Ada banyak hal yang digali dari matematika
yang kalau kita telisik lebih mendalam erat kaitannya dengan nilai-nilai
kehidupan bahkan kehidupan beragama. Jika kita sebagai guru dapat
mengkolaborasikan matematika dengan agama tentunya akan memberikan kesan
kewibawaan kita dalam mengajar. “Samapaikanlah meskipun satu ayat”
mungkinkata-kata itu harus jadi pegangan seorang guru matematika. Meskipan
matematika ilmu eksakta, tapi dapat disisipi nilai-nilai agama menjadi hal yang
menarik bagi siswa.
Mungkin itu beberapa hal dari banyak hal yang harus
diperhatikan oleh seorang guru matematika dalam rangka menjadi guru matematika
yang sukses. Kesuksesan seorang guru dalam mengajar awal cita-cita siswa meraih
kesuksesan.
Oleh: Samsul Maarif
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteTerimaksih Atas atensisnya......
DeleteMengajarlah dengan hati karena dari hati itulah ilmu akan mengalir dengan penuh keberkahan.........