Miskonsepsi Bilangan
Oleh: Samsul Maarif
Konsep
bilangan merupakan konsep yang dasar yang ditanamkan dalam pelajaran
matematika. Sebelum seseorang mempelajari tentang konsep aritmatika terlebih
dahulu mempelajari tentang bilangan. Ada beberapa kesalahan konsep dalam
bilangan yang penulis temukan. Salah satunya tentang pendefinisian bilangan.
Dari
temuan penulis dalam berbagi kesempatan perkuliahan ataupun pelatihan-pelatihan
bagi guru matematika masih banyak yang beranggapan bahwa bilangan adalah
“angka”. Selayaknya dalam kehidupan sehari-hari dalam penyebutan benda dengan
menggunakan angka.Meskipun ada juga yang mengartikan sebuah bilangan dengan
“nilai”. Tetapi ketika penulis menyankan “nilai dari apa?” banyak dari mereka
masih kebingungan karena yang mereka tau bahwa bilangan itu ada pada aritmatika
yang meliputi operasi perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan.
Padahal, kita perlu membedakan antara
bilangan dengan angka. Apakah bedanya?
Kita
mulai dengan terlebih dahulu mendefinisikan bilangan. Penulis ingin
menganalogikan dengan kata “tendangan” yaitu hasil dari proses kegiatan
“menendang”, “pukulan” adalah hasil dari proses kegiatan “memukul” dan “rekaman”
artinya adalah hasil dari sebuah proses “merekam”. Bertolak dari analogi
tersebut dapat di diartikan bahwa “bilangan” adalah hasil dari proses
“membilang”. Jadi ketika kita membialang sebuah benda dan didapat berapa jumlah
benda tersebut tentunya harus di jawab dengan bilangan. Adapun penyimbolan
sebuah bilangan disimbolkan dengan simbol bilangan atau yang sering kita kenal
dengan “angka”, Seperti contoh: ketika ada sebuah pertanyanan “ada berapa pensil
yang anda punyai?” dan misalkan ada sesorang menjawab “2”, maka penyebutan dua
dalam artian nilai dari jumlah pensil yang dipunyainya dan disimbolkan dengan
“2”. Bedakan dengan contoh berikut: ketika ada sebuah pertanyaan “Nomor
telephon anda berapa?” dan seseong menjawab “085671xxx”, kita lihat bahwa
angka-angka 085671xxx tidak memiliki nilai apapun sehingga angka-angka tersebut
hanya sebagai simbol saja dari sebuah nomor telefon. Jadi, 085671xxx bukan
sebuah bilangan.
Sehingga,
berbica bilangan tentunya ada sebuah nilai dan sebuah pertanyaan “berapa?”
tentunya bertanya tentang sebuah nilai sehingga harus di jawab dengan bilangan.
Artinya, ketika ada sebuah pertanyaan “Ada berapa siswa yang tidak masuk hari
ini?” dan kebetulan tidak ada yang tidak masuk maka jawaban yang tepat adalah
“0 siswa” bukan “tidak ada”. Penyebutan “0 orang” yang mengartikan bahwa jumlah
siswa yang tidak masuk itu berjumlah nol. Tapi, diantara kita belum terbiasa
dengan penyebutan bilangan nol untuk sesuatu yang tidaj memiliki anggota.
Terlihat
bahwa perbedaan bilangan dengan angka adalah bilangan merupakan penyebutan dari
sebuah nilai dan disimbolkan dengan sebuah angka. Bilangan dapat memilikimakna
sehingga dapat dioperasikan atau yang disebut dengan opersi bilangan. Ide
tentang bilangan tidak mungkin dihapuskan akan tetapi angka bisa saja
berubah-ubah sesuai dengan kesepakatan. Hal tersebuat terlihat ada banyak
simbol-simbol bilangan di dunia ini. Seperti contoh dalam angka romawi “III” ,
arab "٣" dan hindu arab “3” ketiganya simbolnya berbeda tapi ide
bilangan tiga merupakan penyebutan dari terdapat tiga buah benda semua orang
akan memiliki persepsi yang sama.
Berikutnya
adalah tentang kesalahan konsep pada bilangan “π” (phi). Dalam berbagai kesempatan penulis mengajukan dua buah
pertanyaan, yaitu:
a.
π = 22/7
b.
π = 3, 14
Mana
yang benar dari pernyataan di atas?
Dari
pertanyaaan di atas yang diajukan penulis hampir semua peserta perkuliahan dan
pelatihan di berbagai kesempatan menjawab bahwa kedua pernyataan itu benar.
Mereka beranggapan bahwa nilai bilangan . π adalah sama dengan 22/7 atau 3,14. Padahal
ketika kita mengacu pada simbol “=” adalah ada kesamaan dalam nilai dari kedua
bilangan tersebut. Sehingga, jika kita mengatakan π = 22/7, maka π adalah
bilangan rasional karena memenuhi bentuk a/b untuk a dan b adalah elemen
bilngan bulat. Padahal yang kita ketahui π adalah bilangan irasional. Menurut
definisinya bahwa nilai π = k/d, yang nilainya mendekati 22/7 atau 3,14
dituliskan π 22/7 atau π 3,14, jadi bukan π = 22/7 atau π = 3,14.
Gambar diambil dari: http://devil88-belajarberbagi.blogspot.com/2011/05/miskonsepsi-fisika.html
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya....!