Thursday, August 1, 2013

Otak Sebagai Pusat Pembelajaran: “Melatih kerja Otak dengan Pendekatan Islami”


Otak Sebagai Pusat Pembelajaran: “Melatih kerja Otak dengan Pendekatan Islami”
Oleh: Samsul Maarif

Otak merupakan organ vital manusia sebagi pusat syaraf bagi organ-organ yang lain. Otak dalam artian akal adalah simbol kesempurnaan bagi manusia dibandingkan  makhluk-makhluk Alloh yang lain. Laksana sebuah komputer otak manusia merupakan RAM (Random Access Memory) yang akan membaca, mengatur dan menyimpan informasi yang didapatkan. Jika RAM tidak berjalan dengan lancar maka komputer akan bekerja lambat.

Menurut R.Ornstein (Margono dkk, 2010) otak akan mengatur semua fungsi tubuh kita, mulai dari mengendalikan perilaku paling primitif (makan, tidur, menjaga kehangatan tubuh)
hingga bertanggung jawab untuk kegiatan tercanggih seperti seni, ilmu pengetahuan dan bahsa. Oleh sebab itu, kerja otak sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan kerja maksimal dari setiap tubuh kita. Banyak orang yang mengatakan jika setiap tindakan yang kita lakukan dikerjakan dengan otak yang jernih akan menghasilkan buah pekerjaan yang masksimal. Sebaliknya, suatu pekerjaan yang dilakukan dengan kerja otak yang tidak optimal akan menimbulkan kerja terburu-buru, ketegangan berpikir dan pada akhirnya memperoleh hasil yang kurang maksimal dalam pekerjaannya.

Muncul sebuah pertanyaan apakah orang yang tidak belajar tidak menggunakan otaknya? Tentunya setiap orang yang hidup selalu menggunakan otaknya, akan tetapi hanya hal-hal yang primitif saja. Alhasil, kerja otak tidak terbiasa untuk menciptakan suatu hal yang berharga buah dari pemikiran yang ditimbulkan kerja otak yang maksimal. Sebagai gambaran pisau yang tidak pernah dirawat digunakan lama kelaman pisau tersebut akan berkarat dan ketiga digunakan untuk memotong buah akan sulit digunakan meskipun buah terpotong. Berbeda dengan pisau yang selalu dirawat dan diasah tentunya akan dengan mudah buah terpotong dengan sempurna. Sehingga, untuk menghasilkan kerja otak yang maksimal diperlukan sebuah latihan dan perawatan otak. Latihan otak adalah bagaimana otak digunakan untuk berpikir sedangkan perawatan dilakukan dengan meningkatkan kegiatan-kegiatan religius. Kedua hal itu akan menjadikan kerja otak laksana pisau yang tajam yang mampu memotong masalah-maslah kehidupan dengan cepat. Kebutuhan akan hal itulah maka manusia diharapkan untuk selalu terus belajar.

Belajar atau mencari ilmu adalah kewajiban setiap umat muslim seperti apa yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW “mencari ilmu wajib sejak dalam kandungan hingga ke liang lahat”. Dalam proses belajar membutuhkan proses berpikir untuk memahami setiap materi yang sedang kita pelajari. Proses berpikir akan maksimal sejalan dengan proses kerja otak yang maksimal pula. Oleh sebab itu, otak manusia merupakan pusat dari pembelajaran. Hal ini sejalan dengan proses belajar student center yang mengedepankan kerja aktif siswa untuk berpikir, menganalisis hingga menyipulkan sebuah materi pembelajaran sehingga didapatkan pembelajaran yang bermakna.

Alloh mewajibkan kita untuk berpikir secara mendalam untuk memahami isi jagat raya ini. Alloh berfirman dalam Q.S. Shaad ayat 29, “Ini adalah sebuah kitab yang Kami (Alloh) turunkan kepadamu, penuh dengan keberkahan supaya mereka memperhatikan (merenungkan) ayat-ayatnya dan supaya mendapatkan pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran”. Untuk itu dalam sebuah pembelajaran perlu pemikiran yang mendalam terhadap materi yang sedang dipelajari. Pemikiran mendalam dapat diartikan berlatih, membaca, mempelajari secara berulang-berulang hingga semua materi yang sedang dipelajari dapat terserap dengan sempurna. Oleh karena itu, kedudukan mencari ilmu (belajar) dalam islam menempati kedudukan yang utama bahkan wajib selama kita masih menapakan kaki kita di dunia yang fana ini.
Untuk itu kiranya kita dapat mengoptimalkan kerja otak sebagai upaya menciptakan kerja pemikiran dalam rangka menjalankan otak sebagai pusat pembelajaran. Penulis ingin berbagi tentang bagaimana meningkatkan kinerja otak dengan pendekatan-pendekatan islami. Berikut yang dapat kita lakukan dalam rangka meningkatkan kinerja otak dengan pendekatan islami.

1. Berupaya menciptakan stimulan atau pemicu kerja otak dengan membaca Al-Quran
Dalam sebuah pelatihan yang diikuti penulis yaitu pelatihan tentang metode cepat menghafal Al-Quran yang dibawakan oleh Dra. Hj. Afidah Wahyuni, M.Ag, beliau mengatakan pengalamn belia ketika belajar dan menghafal Al-Quran. Beliau mengatakan “Banyak keberkahan yang didapatkan saya sebagai seorang penghafal Al-Quran diantaranya saya dapat berpikir dengan jernih seperti contoh dengan mudah saya memahami suatu materi kuliah”. Dari sini kita dapat katakan bahwa otak yang bersih akan terjaga kemurniannya dengan sesuatu yang bersih pula. Terliahat orang yang sedang menghafal dan memahami Al-Quran merasa ketenangan hati yang pada akhirnya menimbulkan kerja otak yang sempurna.

Dalam menghafal Al-Quran setidaknya terdapat tiga hal kegiatan penting yaitu membaca, menganalisis dan mengingat. Jika kegiatan menghafal Al-Quran dirasa terlalu berat maka untuk menstimulai kerja otak cukuplah membaca Al-Quran secara rutin. Kegiatan membaca secara berualang-ulang akan menimbulkan sebuah kebiasaan sehingga otak akan merekam informasi yang dibacanya dengan begitu informasi akan tersimpan didalam otak.

2. Membentengi diri dari perbuatan maksiat

Semua yang kita lakukan di dunia ini tidak lain atau tidak bukan untuk memperoleh keridloan Alloh. Keridloan Alloh akan dapat kita peroleh salah satunya dengan cara membentengi diri kita dengan perbuatan-perbuatan maksiat. Kemaksiatan merupakan pangkal dari sifat berpikir negatif yang akan membawa kita pada kegundahan hati hingga tidak dapat mencerna suatu hal dengan pikiran yang jernih. Ketika sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, hasut dan lain sebaginya dimiliki oleh seseorang akan menghasilkan kesiasian dalam pemikiran yang telah diperoleh dari kerja otak yang telah maksimal. Ketika rasa sombong atau riya menghampiri seseorang akan melenceng dari tujuan utama yaitu memperoleh keridloan Alloh. Demikian pula dengan sifat dengki yang akan menguras pikiran kita pada hal-hal yang buruk, membuat kehidupan tidak tenang sehingga orangpun tidak dapat berpikir dengan jernih.

3. Berupaya khusu’ dalam sholat

Sholat disamping dapat menjadikan kita sehat dengan gerakan-gerakanya juga dapat melatih konsentrasi kita. Konsentrasi dimaksudkan untuk menciptakan kehusyu’an sholat. Dalam sholat perhatian diharuskan hanya tertuju kepada Alloh SWT. Sehingga, sholat yang khusu’ akan melatih kita terbiasa dengan memusatkan perhatian. Secara spiritual, shalat khusyuk efek konsentrasi dan relaksasi hati juga pikiran kita karena kita memasrahkan raga dan jiwa kepada Yang Memiliki kita. Segala persoalan hidup, harapan dan kebutuhan tersampaikan dalam hubungan vertikal yang dalam. Menenangkan jiwa, menumbuhkan spirit dan menanamkan optimis akan kekuatan Alloh SWT. Kesadaran, kepasrahan dan konsentrasi spiritual inilah yang mampu menjaga otak dari kepikunan karena kita selalu ingat akan Dzat yang menciptakan kita. 

Dengan kegiatan-kegiatan di atas diharapkan akan mampu mrningkatkan kinerja otak kita hingga dalam kita melakukan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Semoga bermanfaat.


Daftar Pustaka

Margono, Hery, dkk. 2010. Manajemen Insan Sempurna. Jakarta: PT Insan Sempurna Mandiri

No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya....!

Pendidikan

Analisis Data Statistik dengan SPSS


Tinggalkan Pesan dan Kesan Anda di Buku Tamu

Komentar Terbaru