Konsep
Kekongruenan Dua Buah Segitiga
Oleh:
Samsul Maarif
Pada pembelajaran kali
ini, kita akan membahas konsep kekongruenan dua buah segitiga. Dua buah
segitiga dikatakan kongruen atau “sama dan sebangun” dapat diartikan sama
ukuran unsur-unsur yang bersesuain dan memiliki bentuk bangun yang sama. Kita
ketahui bersama bahwa pada sebuah segitiga terdapat dua unsur yang harus kita
pahami yaitu unsur sisi dan sudut. Sehingga, dua buah segitiga dikatakan
kongruen apabila sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuain memiliki ukuran atau
besar yang sama. Perhatikan gambar berikut ini.
Pada gambar di atas
segitiga ABC kongruen dengan segitiga PQR sehingga kita dapat menyimpulkan
bahwa unsur-unsur yang bersesuain pada segitiga ABC akan sama dengan
unsur-unsur pada segitiga PQR. Jika kita jabarkan satu persatu unsur yang
bersesuain maka kita dapat menuliskanya bahwa besar sudut A = besar sudut P, besar
sudut B = besar sudut Q dan sudut C = sudut R (unsur sudut yang bersesuain).
Sedangkan untuk unsur sisi yang bersesuain kita dapat mengatakan sisi AB = PQ,
sisi BC = QR dan sisi AC = PR. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana kita
mengidentifikasi unsur-unsur yang bersesuain dari dua buah segitiga tersebut?
Untuk mengidentifikasi
unsur-unsur yang bersesuain pada dua buah segitiga yang saling kongruen kita
dapat memulainya dengan menentukan satu unsur sudut yang memiliki besar yang
sama. Perhatikan segitiga ABC dan segitiga PQR, mulailah menentukan unsur sudut
yang besarnya sama sebagai contoh: besar sudut A = besar sudut P, langkah
selanjutnya maka dapat dikatakan bahwa sisi yang membentuk sudut A dan sudut P
adalah saling bersesuain yaitu sisi AB bersesuain dengan PQ dan sisi AC
bersesuain dengan sisi PR dan kita dapat mengatakan kerena dua buah segitiga
itu saling kongruen maka sisi AB = PQ dan sisi AC = PR. Selanjutnya kita dapat
menentukan unsur sudut yang lain yang saling bersesuain dengan mengidentifikasi
karena sisi AB bersesuain dengan sisi PQ maka sudut yang terbentuk oleh kedua
sisi tersebut juga saling bersesuain besar sudut B = besar sudut Q. Lakukan
langkah tersebut untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang bersesuain yang
lainya.
Untuk mengetahui dua
buah segitiga saling kongruen idealnya kita harus memastikan bahwa unsur-unsur
yang saling bersesuain pada dua buah segitiga adalah sama. Akan tetapi, dalam
geometri, kita tidak harus menentukan satu persatu kesamaan dari tiap-tiap
unsur yang bersesuain. Oleh karena itu terdapat syarat cukup untuk memastikan
dua buah segitiga yang saling kongruen. Setidaknya ada tiga buah teorema yang
menentukan syarat cukup dua buah segitiga yang saling kongruen, yaitu:
Teorema 1. “Dua buah
segitiga saling kongruen jika satu sudut dan dua sisi yang membentuk sudut
tersebut yang bersesuain sama” biasanya dengan menandai “(S.Sd.S)”.
Teorema 2. ““Dua buah
segitiga saling kongruen jika satu sisi dan dua sudut yang dibentuk oleh sisi
tersebut yang bersesuain sama” biasanya dengan menandai “(Sd.S.Sd)”.
Teorema 3. “Dua buah segitiga
saling kongruen jika ketiga sisi yang bersesuain sama” biasanya dengan menandai
“(S.S.S)”.
Pada kesempatan kali
ini penulis ingin membahas “Teorema 1” saja. Penulis ingin mengajak para
pembaca untuk bersama-sama membuktikan teorema tersebut. Untuk teorema-teorema
kekongruenan yang lain insya Alloh
penulis akan membahasanya pada kesempatan yang lain. Perhatikan gambar berikut
ini.
Bukti:
Diketahui besar sudut A
= besar sudut P, sisi AB = sisi PQ dan sisi AC= PR, akan ditunjukan bahwa
segitiga ABC kongruen dengan segitiga PQR. Menunjukkan segitiga ABC kongruen
dengan segitiga PQR memiliki makna menunjukkan bahwa unsur-unsur lain yang
bersesuain akan sama, sehingga dapat dikatakan akan ditunjukkan bahwa (i)
besar sudut B = besar sudut Q, (ii)
sisi BC = sisi QR dan (iii) besar
sudut C = besar sudut R.
(i) Akan ditunjukkan bahwa besar sudut B = besar sudut Q
Himpitkan sisi PQ pada
segitiga PQR dengan sisi AB pada segitiga ABC dengan tidak saling menutupi sehingga
titik P pada segitiga PQR menempati titik B pada segitiga ABC dan titik Q pada
segitiga PQR menempati titik A pada segitiga ABC seperti tampak pada gambar berikut.
Dari gambar di atas
maka akan berakibat sudut RAB = sudut sudut Q, sudut ABR = sudut P = sudut A, RB = AC, dan AR = BC = QR ........................................(1)
Perhatikan sisi AC dan
BR dipotong oleh AB dimana besar sudut A = sudut ABR (pernyataan (1)) maka berlaku sudut dalam berseberangan yang artinya
bahwa AC//BR.....(2)
Sehingga, akan
berakibat besar sudut RAB = besar sudut Q = besar sudut B (sudut dalam
berseberangan)......................(3). Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa besar sudut B = besar sudut Q.
(ii) Akan ditunjukkan bahwa sisi BC = sisi QR
Perhatikan bahwa sisi
AC dan sisi BC dipotong oleh AB, karena besar
sudut RAB = besar sudut Q = besar sudut B (pernyataan
(3)) maka berlaku sudut dalam berseberangan sehingga berakibat sisi AR //
BC. Oleh karena AC // BR, sisi AC = BR
dan AR// BR maka akan mengakibatkan sisi AR = BC = QR. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa sisi BC = QR.
(iii) Akan ditunjukkan bahwa besar sudut C = besar sudut R
Perhatikan segitiga ABC
dan segitiga PQR, menurut teorema jumlah besar sudut dalam segitiga maka dapat
dikatakan bahwa
jumlah besar sudut
dalam segitiga ABC = jumlah besar sudut dalam segitiga PQR
besar sudut A + besar
sudut B + besar sudut C = besar sudut P + besar sudut Q + besar sudut R
Kerena besar sudut A = besar sudut P dan besar sudut B = besar
sudut Q maka akan berakibat besar sudut C = besar sudut R. Sehingga, terbukti
bahwa besar sudut C = besar sudut R.
Dari pernyataan (i), (ii) dan (iii) dapat disimpulkan bahwa segitiga
ABC kongruen dengan segitiga PQR.
Semoga
bermanfaat.........
Gambar
“Congruent Triangle” diambil dari https://www.pinterest.com/pin/297026537898214151/
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya....!