Dosen: Bangga Disandang, Sulit Dijalankan, Amanat Sebagai
Tumpuan
Oleh: Samsul Maarif
Istilah
“Guru” yang dalam falsafah jawa berarti “digugu lan ditiru” (dijadikan contoh
dan suri tauladan) merupakan profesi yang sangat mulia di alam jagad raya ini.
Menjadi seorang guru harus mampu bertindak tanduk, berperilaku, dan menggunakan
akal pikirnya sebagai refleksi suri tauladan bagi murid-muridnya. Dalam
lingkungan perguruan tinggi istilah guru hanya digunakan untuk gelar akademik
yaitu professor atau yang lazim kita sebut dengan guru besar. Istilah yang
masyhur digunakan di kalangan perguruan tinggi untuk seorang pengajar adalah
“Dosen”. Sudah barang tentu hal yang melekat pada guru harus ada pada diri
seorang dosen, sehingga seorang dosen juga harus menjadi suri tauladan bagi
mahasiswanya.
Dikalangan
masyarakat awam profesi seorang dosen merupakan profesi yang mencerminkan
intelektualitas dengan segala ilmu yang dimilikinya. Secara harfiah Dosen diartikan
pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengemabangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan melalui pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang kesemuanya itu tertuang dalam
Undang-undang No. 25 tahun 2005 tentang “Guru dan Dosen”. Tugas pokok dosen itu
sering dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu meliputi pengajaran
(pendidikan), penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Kegiatan
pendidikan dan pengajaran meliputi kegitan mentransfer ilmu pengetahuan sesuai
dengan bidang keilmuanya serta membimbing mahasiswa sehingga dengan bidang ilmu
yang dimilikinya kelak menjadi tenaga profesional yang siap pakai dan
berkompeten di bidangnya. Bidang penelitian harus dilakukan oleh seorang dosen
sehingga bidang ilmu pengetahuan yang diembanya akan terus berkembang dengan
segala inovasinya. Refleksi dari hasil penelitian dapat diaplikasikan kepada masyarakat
banyak dalam wujud kebermanfaatan bagi kehidupan bermasyarakat yang tertuang
dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat.
Pertanyaanya
sudahkah kita menunaikan tugas dan kewajiban kita?seberapa efektifkan tugas
yang sudah kita lakukan?apakah tugas yang kita lakukan sudah sesuai dengan
amanat Undang-undang?
Mungkin
pertanyaan di atas mungkin terlalu sinis untuk dilontarkan. Bahkan mungkin ada
beberapa yang berpiran bahwa hal tersebut adalah hanya ada pada tataran ideal
yang susah untuk dilakukan. Memang tidak mudah menjadi seorang dosen yang
tanggung jawab atas segala tugas yang diberikan. Hari berganti hari harus
selalu mengikuti perkembangan bidang ilmu pengetahuan yang dimilikinya, tidak
berhenti pada pengetahuan yang dimilki sekarang. Mungkin benar kata pepatah
“jika anda berhenti belajar, maka berhentilah mengajar”. Seorang dosen harus terus belajar dan tidak
boleh bergantung pada pengetahuan yang dimilikanya saat ini. Banyak informasi
ilmu pengetahuan di luar sana yang harus selalu diikuti dan dikaji sehingagdalam
pembelajaran di kelas dapat diaplikasikan sesuai dengan kebaruan disiplin ilmu
yang dimiliki.
Bidang
penelitian merupakan tolak ukur yang sangat fundamental bagi kualiatas para
dosen. Peneliatian yang dilakukan haruslah relevan dengan perkembangan dan
kebermanfaatan disiplin ilmuanya. Kebaruan dan inovasi menjadi tititk tolak
penelitian yang berkualitas dan original. Kebermanfaatan sebuah penelitian
dapat diaplikasikan dalam kemajuan bidang ilmu yang diembannya.
Pengabdian
seorang dosen sangat dibutuhkan bagi masyarakat demi terwujudnya masyarakat
yang berbasis pada ilmu pengetahuan. Seorang dosen haruslah dapat
mengaplikasikan ilmunya berbasis pada penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan. Kemajuan masyarakat haruslah diimbangi dengan penelitian-penelitian
yang memiliki kebaruan dari kemajuan tersebut. Disamping itu,
penelitian-penelitian yang dilakukan harus mampu memberikan sumbangsihnya untuk
memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat. Sehingga, dalam kegiatan masyarakat yang
dilakukan dapat tepat guna, tepat sasaran dan tentunya tepat untuk menjadikan
masyarakat yang berbasis pada ilmu pengetahuan.
Melihat
beratnya tugas seorang dosen, rasa-rasanya saya belum pantas menyandang gelar yang namnya “Dosen”.
Begitu berat tugas yang diemban oleh seorang dosen. Tapi, sedikit demi sedikit
kita harus lebih baik untuk selalu mengembangkan bidang ilmu yang kita kaji sebagai
lahan ibadah dan ilmu yang bermanfaat. Dosen sebuah profesi yang bangga disandang, akan tetapi sulit dijalankan.
Untuk itu mmanat sebagai dosen sebisa mungkindijadikan sebagai tumpuan
bertindak dan berpikir demi mewujudkan generasi-generasi yang berakhlak mulia
dan berpikir dari masa ke masa.
Gambar
diambil dari http://www.dreamstime.com/illustration/lecture.html
Mohon bimbingannya Prof.samsarif... saya yang jauh lebih belum pantas menyandang dosen sangat tertarik dengan cara pandang dan upaya-upaya yang selama ini anda lakukan.
ReplyDeleteSalam.
Troymath.
bsa ajah nie.....kita sama-sama belajar...heheh
Delete