Thursday, August 13, 2015

Cabri II Plus untuk Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematis

Kata komunikasi biasanya kita pahami apabila dua orang berinteraksi secara tatap muka membicarakan suatu hal menggunakn bahasa tertentu. Pembicaraan dimaksudkan untuk mengungkapkan suatu topik pembicaraan hingga keduanya saling memahami. Pada kegiatan pembelajaran interaksi antara guru dan siswa terjadi untuk menyampaikan sebuah materi pembelajaran. Agar materi pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa, komunikasi yang baik antara guru dengan siswa menjadi sebuah keharusan.  Menurut Endang (2003)

komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin communication mengacu pada kata comunis yang berarti sama makna. Komunikasi ialah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan efek. Pada pembelajaran komunikator berarti seorang guru sedangkan komunikan adalah siswa. Akan tetapi, seorang siswa juga bisa menjadi seorang komunikan dalam pembelajaran terhadap penyampaian ide matematis. Hal ini sangat dibutuhkan supaya siswa dapat memahami konsep matematika yang sedang dipelajari Mengembangkan kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran sangatlah penting karena dapat mengembangkan kemampuan berpikir. Matematika adalah subjek penting untuk mengembangkan kemampuan komunikasi karena komunikasi matematis dan pemikiran matematika diperlukan oleh siswa untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupanya terutama ketika memasuki dunia kerja. Banyak perusahan ataupun lembaga kerja menerapkan sistem TKD (Tes Kemampuan Dasar) yang berisikan tentang kemampuan berpikir dan berlogika dalam tes masuk kerja. Disamping itu juga adanya wawancara yang mengharuskan seorang pelamar kerja untuk dilihat kemampuannya berkomunikasi secara baik dan benar. Sehingga, komunikasi matematis dan kemampuan berpikir sangat perlu untuk dikembangkan.

 Fosnot (2001) mengungkapkan bagian penting matematika adalah proses pembentukan keterkaitan konsep dan mencoba untuk membuktikan hubungan matematis untuk kemudian mengkomunikasikanya pada orang lain. Membentuk keterkaitan konsep dibutuhkan sebuah pemahaman terhadap prinsip-prinsip matematika. Memulai dengan mengetahui unsur- unsur yang diketahui pada sebuah materi matematika, siswa dapat menentukan informasi dan mengaitkanya satu sama lain. Siswa dapat mengkomunikasikan informasi tersebut dengan menuliskan apa yang diketahui secara jelas. Penggunaan teorema menjadi acuan utama siswa dalam menuliskan langkah-langkah pembuktian. Sehingga, pada akhirnya dapat ditentukan tujuan utama pembuktian suatu konsep.


Dapatkan tulisan lengkap di Buku "Pembelajaran Geometri Berbantu Cabri 2 Plus"





Untuk mendapatkan buku ini anda bisa menghubungi:
Samsul Maarif
No. Telfon: 0856 7141 763
e-mail: sams_andromeda@yahoo.com



No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya....!

Pendidikan

Analisis Data Statistik dengan SPSS


Tinggalkan Pesan dan Kesan Anda di Buku Tamu

Komentar Terbaru