Saturday, August 17, 2013

Napaktilas Sandarkan Cita-cita


Napaktilas Sandarkan Cita-cita

Selepas melepaskan baju seragam putih abu-abu kamipun merayahkan kelulusan yang kami impi-impikan. Kami bertiga berencana untuk meneruskan sekolah ke jenjang perguruan tinggi. Lagi-lagi rencana itu hanya sebuah mimpi diantara kami bertiga. Betapa tidak, jangankan untuk melanjutkan kuliah kehidupan kami bertiga yang tergolong pas-pasan tidak memungkinkan kami bertiga untuk menutupi biaya kuliah yang amat mencekik leher. Tapi, taapalah mungkin dari mimpi itu kita bisa bermunajad dan selalu berikhtiar tuk meraih toga yang diagung-agungkan orang tua kami.


Waktu itu sahabatku usman menekadkan dirinya mendaftarkan ke perguruan tinggi di semarang Universitas Negri Semarang tepatnya. Dan alhamdulilah saudarku usman dapat diterima untuk berkuliah di kampus itu. Sedangkan kami berdua, masih terteguk lesu dengan penuh kesediahan karena tidak mendapatkan restu untuk melanjutkan kuliah dari kedua orang tua kami. Ozan merantau ke jakarta untuk bekerja, sedangkan aku masih di desa untuk memutuskan mengabdikan diri di pesantrenku untuk mengaji sambil membantu mengajar anak-anak tingkat bawah.

Waktu demi waktu ku lalui dengan tetap bermimpi untuk bisa berkuliah melanjutkan cita-citaku. Mungkin itu alasan yang membuatku selalu kuat untuk mencari ilmu di pesantren. Disisi lain anak-anak kecil membuatku gembira karena selalu bersemangat untuk belajar membaca Al-Quran, bacan-bacaan sholat dan sedikit mengajarkan kosa kata bahasa arab. Dalam hati kecilku merasa belum pantas untuk mengajar karena aku merasa ilmuku belum cukup untuk menjadi seorang guru atau ustadz. Tapi, aku teringat sebuah ungkapan “sampaikanlah meskipun itu satu ayat” yang membuatku terus bersemangat untuk mengajarkan anak-anak mengakji ilmu yang sedikit aku miliki.

Oleh pak kyai aku di berikan jadwal mengajar sehabis zuhur untuk kelas satu dan kelas dua. Materi yang diajarkan adalah materi pokok-pokok fiqih dan tauhid. Dalam materi fiqih yang akan diajarkan memfokuskan tata cara bersuci, wudlu, sholat lengkap dengan bacan-bacanya. Sedangkan tauhid menanamkan rukun iman, islam hingga mengenal sifat-sifat Alloh. Disampin materi tauhid dan fiqih bacaan Alquran juga aku mencoba mengajarkanya. Memang menyenangkan menjadi seorang guru bisa berbagi ilmu amat manis aku rasakan. Akupun makin yakin mengapa ibuku menginginkan anaknya untuk menjadi seorang guru. Tersadar bahwa begitu manisnya ilmu yang kita miliki jika daapat tersampaikan dan dapat bermanfaat bagi orang lain. 

Di pesantren aku tidak hanya mengajar tapi juga masih mengaji pada pak kyai. Setiap ba’da isya’ aku dan teman-teman pengajar lainnya mengaji kitab kuning.  Suatu saat pak kyai membahas tentang keutamaan ilmu bagi kehidupan manuisia. Di sela-sela pengajaran pak kyai berkata “Kabeh manungsa arep aman yoo kudu bareng karo ilmu, ilmu iku koyo kendaran sing arep nganteraken awake dewek kabeh maring suwargane gusti Alloh”  (Kita manusia akan aman jika selalu berdampingan dengan ilmu, ilmu itu seperti kendaraan yang akan mengantarkan kita pada suarganya Alloh). Sungguh hatiku bergetar ingin selalu mencari sejauh mungkin apa yang dinamakan dengan ilmu. Aku makin yakin dengan keyakinanku untuk bisa melanjutkan cita-citaku bersekolah diperguruan tinggi.

Kurang lebih setahun kuabdikan diriku di pesantren.Ada banyak hal yang bisa aku temuai dalam kehidupan sebuah pesantren kecil dari rasa bertanggung jawab, kerja keras hingga memaknai kehidupan. Akupun memohon izin pada pak kyai untuk pergi merantau ke jakarta untuk berniat melanjutkan kuliah. Hanya bermodalkan niat dan restu dari pak kyai penyemangat langkahku. Waktu itu aku berpamitan pada orang tuaku pergi ke jakarta dengan membawa uang Rp 120.000 hasil dari sebagi panitia pemungutan suara PEMILU 2004. Aku berangkat ke jakarta dengan menumpang kendaraan omku yang hendak berbelanja pakain untuk kebutuhan jualannya. Kami berangkat malam hingga pagi dini hari samapai di jakarta. 

Di Jakarta inilah perjuangan sebenarnya aku mulaiiiiiiiii............(bersambung)

Gambar di ambil dari: http://iphincow.com/tag/cita-cita/

No comments:

Post a Comment

Mohon komentarnya....!

Pendidikan

Analisis Data Statistik dengan SPSS


Tinggalkan Pesan dan Kesan Anda di Buku Tamu

Komentar Terbaru