Napaktilas Sandarkan
Cita-cita
Selepas melepaskan baju
seragam putih abu-abu kamipun merayahkan kelulusan yang kami impi-impikan. Kami
bertiga berencana untuk meneruskan sekolah ke jenjang perguruan tinggi.
Lagi-lagi rencana itu hanya sebuah mimpi diantara kami bertiga. Betapa tidak,
jangankan untuk melanjutkan kuliah kehidupan kami bertiga yang tergolong
pas-pasan tidak memungkinkan kami bertiga untuk menutupi biaya kuliah yang amat
mencekik leher. Tapi, taapalah mungkin dari mimpi itu kita bisa bermunajad dan
selalu berikhtiar tuk meraih toga yang diagung-agungkan orang tua kami.
Waktu itu sahabatku
usman menekadkan dirinya mendaftarkan ke perguruan tinggi di semarang
Universitas Negri Semarang tepatnya. Dan alhamdulilah saudarku usman dapat
diterima untuk berkuliah di kampus itu. Sedangkan kami berdua, masih terteguk
lesu dengan penuh kesediahan karena tidak mendapatkan restu untuk melanjutkan
kuliah dari kedua orang tua kami. Ozan merantau ke jakarta untuk bekerja,
sedangkan aku masih di desa untuk memutuskan mengabdikan diri di pesantrenku
untuk mengaji sambil membantu mengajar anak-anak tingkat bawah.
Waktu demi waktu ku
lalui dengan tetap bermimpi untuk bisa berkuliah melanjutkan cita-citaku.
Mungkin itu alasan yang membuatku selalu kuat untuk mencari ilmu di pesantren.
Disisi lain anak-anak kecil membuatku gembira karena selalu bersemangat untuk
belajar membaca Al-Quran, bacan-bacaan sholat dan sedikit mengajarkan kosa kata
bahasa arab. Dalam hati kecilku merasa belum pantas untuk mengajar karena aku
merasa ilmuku belum cukup untuk menjadi seorang guru atau ustadz. Tapi, aku
teringat sebuah ungkapan “sampaikanlah meskipun itu satu ayat” yang membuatku
terus bersemangat untuk mengajarkan anak-anak mengakji ilmu yang sedikit aku miliki.
Oleh pak kyai aku di
berikan jadwal mengajar sehabis zuhur untuk kelas satu dan kelas dua. Materi
yang diajarkan adalah materi pokok-pokok fiqih dan tauhid. Dalam materi fiqih
yang akan diajarkan memfokuskan tata cara bersuci, wudlu, sholat lengkap dengan
bacan-bacanya. Sedangkan tauhid menanamkan rukun iman, islam hingga mengenal
sifat-sifat Alloh. Disampin materi tauhid dan fiqih bacaan Alquran juga aku
mencoba mengajarkanya. Memang menyenangkan menjadi seorang guru bisa berbagi
ilmu amat manis aku rasakan. Akupun makin yakin mengapa ibuku menginginkan
anaknya untuk menjadi seorang guru. Tersadar bahwa begitu manisnya ilmu yang
kita miliki jika daapat tersampaikan dan dapat bermanfaat bagi orang lain.
Di pesantren aku tidak
hanya mengajar tapi juga masih mengaji pada pak kyai. Setiap ba’da isya’ aku
dan teman-teman pengajar lainnya mengaji kitab kuning. Suatu saat pak kyai membahas tentang keutamaan
ilmu bagi kehidupan manuisia. Di sela-sela pengajaran pak kyai berkata “Kabeh
manungsa arep aman yoo kudu bareng karo ilmu, ilmu iku koyo kendaran sing arep
nganteraken awake dewek kabeh maring suwargane gusti Alloh” (Kita manusia akan aman jika selalu
berdampingan dengan ilmu, ilmu itu seperti kendaraan yang akan mengantarkan
kita pada suarganya Alloh). Sungguh hatiku bergetar ingin selalu mencari sejauh
mungkin apa yang dinamakan dengan ilmu. Aku makin yakin dengan keyakinanku
untuk bisa melanjutkan cita-citaku bersekolah diperguruan tinggi.
Kurang lebih setahun
kuabdikan diriku di pesantren.Ada banyak hal yang bisa aku temuai dalam
kehidupan sebuah pesantren kecil dari rasa bertanggung jawab, kerja keras
hingga memaknai kehidupan. Akupun memohon izin pada pak kyai untuk pergi
merantau ke jakarta untuk berniat melanjutkan kuliah. Hanya bermodalkan niat
dan restu dari pak kyai penyemangat langkahku. Waktu itu aku berpamitan pada
orang tuaku pergi ke jakarta dengan membawa uang Rp 120.000 hasil dari sebagi
panitia pemungutan suara PEMILU 2004. Aku berangkat ke jakarta dengan menumpang
kendaraan omku yang hendak berbelanja pakain untuk kebutuhan jualannya. Kami
berangkat malam hingga pagi dini hari samapai di jakarta.
Di Jakarta inilah
perjuangan sebenarnya aku mulaiiiiiiiii............(bersambung)
Gambar di ambil dari: http://iphincow.com/tag/cita-cita/
No comments:
Post a Comment
Mohon komentarnya....!